Untuk itu, keberadaan plak perlu dideteksi, di antaranya dengan menggunakan zat yang disebut disclosing agent atau bahan pewarna plak gigi.
Saat ini sudah tersedia sejumlah bahan pewarna gigi. Ada yang berbentuk cair, gel, dan tablet.
Dengan dilakukan pewarnaan, dapat diketahui lokasi dan banyaknya plak gigi untuk dapat dibersihkan. Meski sudah sikat gigi, jika caranya belum tepat plak gigi belum tentu hilang.
"Dengan mengetahui adanya plak serta lokasinya, kita bisa memperbaiki cara sikat gigi," kata Dr. Amaliya.
Adapun pewarnaaan gigi juga diperlukan untuk memotivasi pasien, terutama anak-anak agar mau menyikat gigi dengan benar. Hal ini pun dinilai efektif untuk memberikan edukasi dan penyuluhan kesehatan gigi bagi masyarakat.
Tak hanya itu saja, pemberian zat pewarna gigi juga bermanfaat untuk membantu memelihara atau menjaga kebersihan gigi dan mulut pasien serta evaluasi kesehatan saat di dokter gigi.
Baca juga: Sakit Gigi? Ini 3 Tips Obati Sendiri dari Dosen FKG Unpad
"Pada saat evaluasi atau kunjungan pemeliharaan kita harapkan pasien bisa memelihara kebersihan mulutnya dengan menyikat gigi yang baik dan indeks plak atau jumlah plaknya itu tidak boleh lebih dari 10 persen," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.