Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UNY Olah Ekstrak Lengkuas Bisa Basmi Nyamuk Demam Berdarah

Kompas.com - 08/01/2022, 15:07 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia terkenal kaya akan rempah-rempah. Banyak jenis rempah-rempah yang sudah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan masyarakat.

Mulai dari untuk bumbu memasak hingga obat penyakit tertentu. Salah satu rempah yang ada di Indonesia adalah lengkuas.

Lengkuas tidak hanya digunakan untuk memasak saja. Namun berkat inovasi para mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memanfaatkan lengkuas untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti penyebab penyakit demam berdarah.

Apalagi demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang banyak ditemukan di sebagian besar wilayah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.

Baca juga: Super Air Jet Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/SMK, Yuk Daftar

Ekstrak rimpang lengkuas jadi bioreduktor pembasmi nyamuk 

DBD disebabkan virus dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit demam berdarah bisa dicegah dengan memutus mata rantai penularan DBD, yakni membasmi larva nyamuk Aedes aegypti.

Selama ini, larva dibasmi menggunakan larvasida seperti Dichloro Diphenyil Trichloroethane (DDT), etilheksanol, temefos, dan berbagai senyawa sintetik lainnya. Penggunaan dalam konsentrasi tinggi dapat membahayakan lingkungan.

Sekelompok mahasiswa Fakultas MIPA UNY meneliti penggunaan ekstrak rimpang lengkuas dapat digunakan sebagai bioreduktor untuk membasmi nyamuk demam berdarah.

Tim mahasiswa yang terlibat yakni Yasinta Dwi Salsabila dan Mia Luvita Sari, Intan Tri Wahyuni, Intan Damayanti dan Mifta Fajarwati.

Kandungan dalam lengkuas

Menurut Yasinta Dwi Salsabila, lengkuas adalah herbal rhizomatous yang tumbuh kokoh dengan membentuk rumpun besar dan tinggi mencapai 3 meter.

"Senyawa aktif yang ditemukan pada tumbuhan ini adalah saponin, terpenoid, fenolat, flavonoid, karbohidrat, alkaloid, glikosida, fitosterol dan minyak atsiri," papar Yasinta seperti dikutip dari laman UNY, Sabtu (8/1/2021).

Dia menambahkan, kandungan flavonoid lengkuas memiliki nilai konsentrasi dapat membunuh 50 persen larva Aedes aegypti atau memiliki nilai LC 50 < 50 ppm yaitu 29,8 ppm.

Baca juga: Daya Tampung Prodi Kedokteran di 10 PTN, Jadi Referensi SNMPTN 2022

Mia Luvita Sari menjelaskan, larvasida nabati berasal dari bahan alam yang beracun bagi serangga. Namun tidak berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Larvasida alami dapat ditemukan pada tumbuhan yang mengandung senyawa aktif seperti golongan sianida, saponin, tannin, flavonoid, alkaloid, steroid, dan minyak atsiri.

"Larvasida sendiri dapat diartikan sebagai golongan dari pestisida yang dapat membunuh serangga belum dewasa atau pembunuh larva," beber Mia.

Bahan dan cara pembuatannya 

Sementara itu Intan Tri Wahyuni menerangkan, alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah baskom, nampan, pisau, timbangan, gelas ukur 1.000 mL, gelas kimia 1.000 mL, panci, kertas saring Whattman No. 1, gelas kimia 2.000 mL, erlenmeyer, pengaduk kaca, stirrer, oven, labu ukur 100 mL 5 buah, spatula, botol flacon, corong kaca, pipet ukur, ball pippete, neraca analitik, pipet tetes, thermometer, PSA, dan spektrofotometer UV-Vis.

Pembuatan ekstrak limpang lengkuas adalah rimpang lengkuas dikupas, dicuci bersih dengan air keran dan dibilas beberapa kali dengan air suling. Rimpang yang sudah bersih, dipotong-potong kecil dan tipis. Rimpang lengkuas dikeringkan dengan dijemur dibawah sinar matahari untuk menghilangkan kelembapan dan dikeringkan menggunakan oven.

"Selanjutnya, lengkuas dihaluskan mengunakan blender. Rimpang lengkuas kering ditimbang sebanyak 40 gram dan didispersikan dalam 800 ml akuades steril pada gelas kimia 1.000 ml. Selanjutnya, bahan direbus pada suhu 80°C selama 20 menit," papar Intan.

Baca juga: Mahasiswa ITS Inovasi Peralatan Dapur dari Anyaman Bambu

Setelah bahan dingin lalu disaring dengan kertas saring Whatman. Larutan ini dibuat dalam 7 variasi dengan beberapa kombinasi campuran. Menurut Intan larutan paling optimal untuk membasmi nyamuk adalah larutan dengan konsentrasi 100/1.000 ml/L.

"Hanya dengan ekstrak lengkuas yang mudah dijumpai dan murah bisa membuat larutan tersebut menjadi nanopartikel dan dapat digunakan sebagai larvasida nyamuk aedes aegypti," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau