KOMPAS.com - Nilai kemampuan bahasa Inggris kini menjadi salah satu syarat wajib saat kamu akan melamar beasiswa kuliah, terlebih beasiswa luar negeri.
Hal ini untuk menunjukkan kemampuan bahasa Inggris baik lisan atau tulisan, mengingat sebagian besar perkuliahan akan menggunakan bahasa Inggris.
Kabar baiknya, ada sejumlah beasiswa luar negeri yang tak mensyaratkan nilai TOEFL. Ini akan mempermudah kamu yang belum memilih sertifikasi tes TOEFL atau masih memiliki kemampuan bahasa Inggris yang terbatas untuk mencapai nilai tertentu.
Melansir laman platform pendidikan dan konsultasi beasiswa Schoters Indonesia, berikut tiga negara yang menawarkan program beasiswa tanpa TOEFL:
Brunei Darussalam Government Scholarships to Foreign Students adalah program beasiswa tanpa TOEFL yang ditawarkan oleh pemerintah Brunei Darussalam untuk mahasiswa Internasional yang ingin kuliah di Brunei Darussalam.
Baca juga: Beasiswa S1 Brunei 2022: Kuliah Gratis, Tunjangan Rp 6,7 Juta Per Bulan
Dengan beasiswa ini, kalian berkesempatan untuk melanjutkan studi di jenjang diploma, S1 dan S2 di 5 kampus terbaik yang siap menaungi kalian di Brunei.
Program ini bakal membiayai kalian secara penuh termasuk uang saku bulanan. Brunei Darussalam Scholarships telah membuka pendaftaran untuk tahun 2022.
Bagi kamu yang tidak punya TOEFL ataupun IELTS, beasiswa Turkiye Burslari Scholarship adalah salah satu beasiswa yang wajib dicoba.
Selain kelebihan berupa tidak ada syarat sertifikat bahasa, penerima beasiswa juga akan diberikan beasiswa penuh untuk kuliah di Turki.
Beasiswa untuk program S1, S2, dan S3 ini mencakup biaya kuliah akomodasi asrama, tiket pesawat pulang dan pergi, dan kursus Bahasa Turki selama setahun.
Baca juga: Beasiswa Kuliah S1 ke Amerika Serikat 2022, Senilai Rp 515 Juta
Meski bukan syarat utama, bukan berarti sertifikat TOEFL/IELTS jadi tidak terpakai. Sertifikat bahasa Inggris tetap bisa dilampirkan dan bisa menjadi nilai plus. Selain itu, beberapa jurusan dan universitas tertentu juga meminta nilai TOEFL/IELTS.
Selain sertifikat bahasa Inggris, kamu juga bisa melampirkan Sertifikat Bahasa Arab atau Perancis.
Berbeda dengan beasiswa negara lain yang mensyaratkan kemahiran bahasa Inggris, Rusia justru membuka kesempatan untuk menempuh studi master tanpa mensyaratkan kemampuan berbahasa Inggris.
Penerima beasiswa Pemerintah Rusia nantinya akan diberikan pembekalan tentang bahasa Rusia secara gratis selama satu tahun di sana.
Pada tahun 2019 lalu, tercatat ada sekitar 161 mahasiswa Indonesia diberangkatkan ke Rusia untuk melaksanakan studi lanjutan.
Jika kamu memiliki IPK S1 setidaknya 3,20, maka beasiswa ini sangat sayang untuk dilewatkan.
Baca juga: 5 Jenis Pekerjaan Paling Dibutuhkan di Metaverse, Mahasiswa Harus Tahu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.