KOMPAS.com - Pada akhir tahun 2021, satu pabrik di Tangerang digerebek polisi karena memproduksi sampo palsu. Tak hanya sampo, pabrik tersebut juga memproduksi minyak rambut palsu dengan merek terkenal.
Padahal, bahan baku dari produk itu sangat berbahaya. Yakni merupakan campuran soda api, alkohol yang kadarnya hingga 96 persen, bahan pengawet dan bahan makanan.
Lantas, bagaimana membedakan produk asli dan palsu? Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Teknik (OR IPT) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Agus Haryono memberikan penjelasan.
Baca juga: BRIN Gelar Ritech Expo 2021, Sajikan Produk Riset dan Inovasi Terbaik
Melansir laman lipi.go.id, Kamis (6/1/2022), Agus menjelaskan beberapa hal atau cara membedakan shampo asli dan palsu:
1. Pertama adalah mengenali kemasannya, karena kemasan dari pabrik besar dan pabrik kecil ini pasti ada perbedaannya.
"Kita lihat biasanya kemasan pabrik besar itu biasanya lebih rapi, lebih tertata. Sedangkan pabrikan kecil, seperti yang dilaksanakan oleh pemalsu ini, biasanya tidak rapi. Banyak putus-putus atau berubah-ubah," kata peneliti kimia ini.
2. Dari produknya, pasti ada perubahan. Apalagi kalau kita sudah mengenal produknya, sehari-hari memakai maka dari aromanya, baunya, warnanya, serta teksturnya akan berubah bisa lebih encer dibandingkan dengan produk yang asli.
3. Berbicara terkait tekstur, sampo asli lebih kental dan lebih jelas.
"Biasanya kalau kita membuat produk hair care seperti sampo memerlukan riset yang cukup panjang untuk menentukan produk yang optimal. Dengan kekentalan yang optimal sehingga dia dapat bertahan lama dalam jangka waktu beberapa tahun," jelasnya.
4. Agus menyampaikan bahwa produk-produk rumahan ini, kelemahannya tidak bisa mencapai kondisi yang kosisten, sehingga dalam waktu yang beberapa lama produknya akan lebih encer.
Baca juga: Siswa SMP, Ini Lho Cara Bermedia Sosial yang Baik dan Positif
Dijelaskan, bahan-bahan campuran pada sampo palsu dalam kemasan plastik terdapat soda api, bahan pengawet, lem, dan pewarna.
"Misalkan dari soda api, soda api ini adalah bahan kimia yang menyebabkan iritasi apalagi jumlahnya melebihi ambang batas dan cukup besar maka kulit kita, bahkan mata bisa terkena iritasi seperti terbakar," jelasnya.
Dengan jumlah konsentrasinya cukup tinggi, menyebabkan selaput mata menjadi rusak, bahkan menyebabkan kebutaan pada mata. Dan bisa menyebabkan kerusakan pada sel kulit, karena terdapat bahan soda api tersebut.
5. Sedangkan bahan pengawet, seperti formalin dan sebagainya. Bahan-bahan tersebut diperbolehkan oleh Badan Pengawas Obat dan Minuman (BPOM) dengan ambang batas yang diperbolehkan.
"Kita perlu berhati-hati dengan bahan formalin karena dapat menyebabkan penyakit kanker," pesan Agus.