Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa, Yuk Belajar Mengenal Fenomena Perihelion dan Aphelion

Kompas.com - 10/01/2022, 16:02 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Bagi siswa yang suka dunia astronomi, apakah sudah paham dengan fenomena yang satu ini? Namanya fenomena Perihelion dan Aphelion.

Menurut Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang, Perihelion adalah fenomena di mana Bumi berjarak dekat dengan Matahari.

Fenomena yang sempat terjadi pada 4 Januari 2022 lalu dimana posisi Bumi mencapai jarak terdekatnya dengan Matahari sebesar 147.105.502 km.

Baca juga: Peneliti BRIN: Ini Cara Bedakan Sampo Asli dan Palsu

"Perihelion terjadi dikarenakan lingkaran orbit Bumi yang tidak sempurna melainkan berbentuk elips," ujarnya dikutip dari laman Pusat Riset Antariksa Lapan BRIN, Kamis (7/1/2022).

Kelonjongan orbit Bumi sebesar 0,0167 yang berarti setengah sumbu pendek (semi minor axis) orbit Bumi lebih pendek 1,67 persen dibandingkan dengan setengah sumbu panjangnya (yang merupakan jarak rata-rata Bumi ke Matahari) yakni sebesar 149,6 juta kilometer atau 8,3 menit cahaya.

Sedangkan fenomena Aphelion adalah fenomena yang terjadi saat Bumi berjarak sangat jauh dengan Matahari. Bumi mencapai jarak terjauhnya dari Matahari pada 4 Juli 2022 dengan jarak 152.098.455 km.

Terjadi di tanggal-tanggal tertentu

Terjadinya fenomena Aphelion dalam 200 tahun terakhir sejak tahun 1800 selalu terjadi dalam bulan Juli. Demikian juga dengan Perihelion, dalam 200 tahun terakhir sejak tahun 1800, selalu terjadi dalam bulan Januari.

"Tanggal perihelion dan aphelion cenderung berubah-ubah setiap tahunnya, hal ini disebabkan oleh perturbasi atau gangguan dari gravitasi planet yang lebih besar seperti Jupiter," jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa Perihelion dan Aphelion tidak terjadi dalam waktu yang cukup lama melainkan pada tanggal-tanggal tertentu saja. Hal ini dikarenakan orbit Bumi juga ikut mengitari Matahari.

Baca juga: BRIN Gelar Ritech Expo 2021, Sajikan Produk Riset dan Inovasi Terbaik

Maka posisi Perihelion pada orbit Bumi juga akan bergeser terhadap ekuinoks vernal (perpotongan orbit Bumi dengan proyeksi katulistiwa pada bola langit).

Fenomena ini disebut juga presesi apsidal. Dimana setiap 50 tahun sekali, tanggal perihelion dan aphelion cenderung bergeser satu hari lebih lambat.

Tidak berdampak suhu di bumi

Adapun Perihelion dan Aphelion tidak berdampak dengan kenaikan maupun penurunan suhu di permukaan Bumi. Namun, faktor klimatologis atau iklim juga turut berperan besar dalam perubahan suhu di suatu wilayah.

Sehingga perihelion maupun aphelion tidak mempengaruhi secara langsung perubahan suhu di permukaan Bumi ini.

Dijelaskan saat perihelion, sudut deklinasi Matahari (simpangan posisi Matahari saat tengah hari terhadap proyeksi katulistiwa pada bola langit) sebesar –22° hingga –23°.

Itu artinya, Matahari akan berada di zenit untuk wilayah yang berada di 22°–23°LS dan intensitas Matahari di wilayah tersebut sangat besar.

Hal ini juga masuk akal karena di belahan Bumi selatan memasuki musim panas sementara belahan Bumi utara memasuki musim dingin.

Baca juga: Cara Registrasi Akun LTMPT SNMPTN 2022 bagi Siswa

Demikian juga saat aphelion, sudut deklinasi Matahari sebesar +22° hingga +23°. Itu artinya, Matahari akan berada di zenit untuk wilayah yang berada di 22°–23°LU dan intensitas Matahari di wilayah tersebut sangat besar.

"Hal ini juga masuk akal karena di belahan Bumi utara memasuki musim panas sementara belahan Bumi selatan memasuki musim dingin," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

H-1 Pendaftaran SNBP 2025, Ini Panduan Mulai Login hingga Finalisasi

H-1 Pendaftaran SNBP 2025, Ini Panduan Mulai Login hingga Finalisasi

Edu
Rasakan Ketidakadilan soal Tukin, Dosen ASN Kemendikti Saintek: Kami Merasa Dianaktirikan

Rasakan Ketidakadilan soal Tukin, Dosen ASN Kemendikti Saintek: Kami Merasa Dianaktirikan

Edu
13 Jurusan IPB Sepi Peminat, Acuan Daftar SNBP 2025 pada 4 Februari

13 Jurusan IPB Sepi Peminat, Acuan Daftar SNBP 2025 pada 4 Februari

Edu
Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Segera Buka, Cek Besaran Bantuannya

Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Segera Buka, Cek Besaran Bantuannya

Edu
Mendikti: Banyak Peraturan Menteri Tak Sesuai Prinsip Otonomi Perguruan Tinggi

Mendikti: Banyak Peraturan Menteri Tak Sesuai Prinsip Otonomi Perguruan Tinggi

Edu
Pendaftaran KIP Kuliah 2025, Bantuan hingga Rp 12 Juta Per Semester

Pendaftaran KIP Kuliah 2025, Bantuan hingga Rp 12 Juta Per Semester

Edu
Polemik Tukin Dosen ASN, Koordinator Adaksi: Salah Nadiem atau Menteri Sekarang?

Polemik Tukin Dosen ASN, Koordinator Adaksi: Salah Nadiem atau Menteri Sekarang?

Edu
Biaya Kuliah Mahal, Mendikti: Kalau Murah Bagaimana Dosen Bisa Mendidik?

Biaya Kuliah Mahal, Mendikti: Kalau Murah Bagaimana Dosen Bisa Mendidik?

Edu
Tidak Hadir di Demo Dosen Tuntut Tukin, Mendikti Satryo Hadiri Dies Natalis UI

Tidak Hadir di Demo Dosen Tuntut Tukin, Mendikti Satryo Hadiri Dies Natalis UI

Edu
Dosen ASN Ancam Mogok Mengajar jika Tuntutan Tukin Tak Dipenuhi

Dosen ASN Ancam Mogok Mengajar jika Tuntutan Tukin Tak Dipenuhi

Edu
Anggaran Tukin 2025 Rp 2,5 Triliun Hanya Cukup untuk Sepertiga Dosen ASN

Anggaran Tukin 2025 Rp 2,5 Triliun Hanya Cukup untuk Sepertiga Dosen ASN

Edu
Sekolah Minta Perpanjangan Pengisian PDSS SNBP 2025, Ketua SNPMB: Tidak Bisa

Sekolah Minta Perpanjangan Pengisian PDSS SNBP 2025, Ketua SNPMB: Tidak Bisa

Edu
Ramai Video Perbedaan Siswa Indonesia dan China, Pakar: Benahi Kualitas Guru

Ramai Video Perbedaan Siswa Indonesia dan China, Pakar: Benahi Kualitas Guru

Edu
Mendikdasmen: AI dan Coding Jadi Mata Pelajaran Pilihan Mulai Semester Depan

Mendikdasmen: AI dan Coding Jadi Mata Pelajaran Pilihan Mulai Semester Depan

Edu
Beasiswa Maudy Ayunda Dibuka bagi Mahasiswa S1, Ada Bantuan Biaya Kuliah

Beasiswa Maudy Ayunda Dibuka bagi Mahasiswa S1, Ada Bantuan Biaya Kuliah

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau