“Jadi gotong-royong itu kan kearifan budaya Indonesia di mana jika kita melihat masalah di komunitas kita, dan meskipun itu bukan masalah kita, tapi kita tetap harus bantu. Jadi budaya ini juga ingin kita tonjolkan sekaligus mengangkat budaya Indonesia yang bisa kita tawarkan untuk jadi solusi dalam konteks reimagining for the future,” kata Iwan.
Baca juga: Beasiswa Guru Training ke Jepang 2022, Tunjangan Rp 17 Juta Per Bulan
Isu pendidikan yang juga diangkat Indonesia dalam EdWG G20 adalah mengenai masa depan dunia kerja atau future of work.
Menurut Iwan, prediksi mengenai kebutuhan di dunia kerja pascapandemi Covid-19 mengalami perubahan antara kebutuhan yang diperlukan untuk dunia masa kini dan di masa depan.
Dunia kemudian harus berpikir ulang tentang bagaimana peran pendidikan dalam dunia kerja dan relevansinya, atau link and match, seperti yang diterapkan dalam pendidikan vokasi.
“Mudah-mudahan empat isu ini bisa kita kawal. Dan kemarin kita sudah melakukan meeting dengan Sherpa dan tanggapannya sangat baik dari berbagai negara yang sudah memberikan pandangan. Umumnya mereka melihat empat isu ini sangat relevan. Nanti akan kita tajamkan lagi. Mudah-mudahan kita bisa membuat sebuah kesepakatan antara menteri-menteri pendidikan tentang apa yang bisa kita lakukan atau call to action dalam menyikapi kondisi untuk recover together, recover stronger,” tutur Iwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.