Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti UGM: Ini Cara Mencegah Penyakit Musim Hujan

Kompas.com - 15/01/2022, 08:44 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Hingga kini, musim hujan belum juga usai. Terkadang hujan, terkadang pula cuaca cerah. Meski begitu, ancaman penyakit di musim hujan masih mengintai.

Dua di antaranya adalah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan leptospirosis. Penyakit ini tentu sering terjadi pada musim hujan.

Terkait hal itu, epidemiologist FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Citra Indriani, M.P.H., membahas dalam perbincangan santai sore bersama RAISA Radio, Senin (10/1/2022).

Baca juga: Stikes Panti Kosala: Ini Tips Hindari Penyakit Psikosomatis bagi Lansia

Dokter Citra menghimbau masyarakat untuk mewaspadai beberapa penyakit yang berpotensi muncul saat musim penghujan yaitu ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD).

"Ada potensi peningkatan kasus DBD saat musim hujan. Sebab, saat musim hujan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti sehingga penularannya juga semakin tinggi," ujarnya seperti dikutip dari laman FKKMK UGM.

Untuk itulah, upaya pencegahan dengan 3M menjadi penting, yakni:

  • menguras
  • menutup
  • mengubur

Hal ini dianggap Citra perlu diperhatikan masyarakat agar bisa mencegah DBD. Selain itu, juga diikuti dengan langkah lainnya seperti:

  • menggunakan lotion anti nyamuk
  • rajin membersihkan tubuh
  • menggunakan kelambu guna menghindari gigitan nyamuk Aedes Aegypty

Upayanya ialah seperti menguras bak mandi, vas bunga di kamar mandi, water dispenser, menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan baju panjang.

Serta rajin membersihkan badan walaupun tidak bepergian ke manapun juga menjadi salah satu cara menghindari gigitan nyamuk.

Baca juga: Cara Mencegah Flu pada Anak dari Stikes Panti Kosala

Selain demam berdarah, Citra menyebutkan leptospirosis juga menjadi penyakit yang banyak timbul saat musim penghujan, terutama di daerah yang banyak terdapat genangan air atau kondisi banjir.

Masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir perlu mewaspadai penyakit akibat bakteri leptospira yang disebarkan melalui air kencing tikus ini.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang berbentuk Spiral ini dapat menginfeksi manusia lewat kulit, khususnya jika ada luka.

"Upayakan selalu menggunakan alas kaki agar terhindar dari leptospirosis," imbau dosen FKKMK dan peneliti Pusat Kedokteran Tropis UGM ini.

Di samping itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu:

  • menjaga lingkungan sekitar agar tidak menjadi sarang tikus
  • membersihkan saluran-saluran air di sekitar rumah supaya tidak tersumbat dan menjadi genangan saat hujan
  • ika akan membersihkan saluran air diupayakan untuk menggunakan APD untuk mencegah terinfeksi bakteri leptosira.

Tak hanya itu saja, penyakit diare juga rentan mengalami peningkatan saat musim penghujan, terlebih di daerah yang terdampak bencana banjir.

Menurutnya, banjir biasanya menyebabkan sistem sanitasi terganggu sehingga berpotensi adanya peningkatan kasus diare di wilayah yang terkena banjir.

Citra juga mengatakan bahwa penyakit jamur kulit yang diakibatkan oleh kelembaban yang meningkat juga biasanya akan sering terjadi saat musim hujan datang. Lalu, penyakit lain yang biasa muncul adalah flu biasa.

Cara mencegah penyakit musim hujan

Lantas bagaimana cara yang harus dilakukan untuk mencegah infeksi muncul saat musim hujan? Citra menyebutkan masyarakat untuk:

  • menjaga imunitas
  • mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang
  • tetap rajin berolahraga
  • menjalani pola hidup bersih dan sehat (PHBS)
  • dilakukan fogging dilingkungan sekitar jika sudah ada yang terdeteksi terkena demam berdarah.

Baca juga: 10 Tanaman Herbal Peningkat Imun ala Stikes Panti Kosala

Selain itu, masyarakat juga tetap diminta untuk patuh menjalankan protokol kesehatan 5M guna mencegah penularan Covid-19 karena penyebaran virus corona belum berhenti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau