KOMPAS.com - Teknologi kini telah mengubah dunia secara tidak langsung, menuntut kita untuk memiliki keterampilan dan juga pengetahuan yang lebih luas agar bisa beradaptasi di dunia kerja di era revolusi industri 4.0.
Menurut Kementrian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker), akan banyak perkembangan dan perubahan pada "skill set" yang dimiliki role pekerjaan di industri terutama di tahun 2025.
Agar dapat melampaui persaingan di era digital, kepemimpinan perusahaan sudah mulai mengambil manfaat dari teknologi terbaru. Hal ini membuat persaingan antara calon karyawan menjadi semakin ketat dan kompetitif.
Dilansir dari DQLab UMN, berikut rangkuman tujuh skill yang menjadi kebutuhan di dunia kerja pada tahun 2025:
Baca juga: 10 Pekerjaan yang Bakal Naik Daun di Indonesia 5 Tahun Mendatang
1. Kreativitas dan kecerdasan emosional
Kreativitas kini menjadi skill yang dibutuhkan di dunia kerja terutama di industri era digital.
Dengan kreativitas yang tinggi, kamu dapat menyampaikan ide-ide menarik untuk kemajuan perusahaan.
Sementara itu, kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali dan mengontrol emosi diri sendiri maupun orang lain.
Dalam buku berjudul "Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ", penulis Daniel Goleman menjabarkan lima komponen kecerdasan emosional antara lain kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial.
Dengan tempat kerja yang semakin kolaboratif, kecerdasan emosional dianggap menjadi lebih penting dari sebelumnya.
Saat ini, banyak pekerjaan yang tidak hanya membutuhkan orang-orang dengan kecerdasan intelektual saja, tetapi juga bagaimana mereka menghadapi kehidupan sosial.
Baca juga: Beasiswa S1-S2 Brunei 2022: Kuliah Gratis, Tunjangan Rp 6,7 Juta Per Bulan
2. Skill Komunikasi
Skill komunikasi kadang kala masih dipandang sebelah mata, terutama di bidang teknologi.
Padahal, keterampilan berkomunikasi akan menentukan sejauh mana pesan dari perusahaan dan atau organisasi bisa tersampaikan efektif kepada publik.
Sebuah isu atau program tak akan mudah disampaikan dengan optimal bila tidak ada keahlian membangun kepercayaan dan kelihaian berkomunikasi dengan target audience.