Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Pantau Faktor Risiko Hipertensi, FKM UI Buat Aplikasi "Aksi"

Kompas.com - 31/01/2022, 21:15 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Hipertensi menjadi salah satu penyakit komorbid tertinggi penyebab Covid-19 pada lansia. Memerlukan monitoring secara berkala untuk mengendalikan tekanan darah.

Namun, pelayanan kesehatan di puskesmas lebih berfokus pada pasien Covid-19, sehingga kegiatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) dan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) bagi lansia di banyak Puskesmas ditiadakan dan dialihkan ke layanan daring.

Padahal, lansia tergolong kelompok yang mengalami kesulitan dapat mengakses dan menggunakan internet, sehingga pelayanan lansia terhambat dan kesehatan lansia sulit terpantau.

Fakta ini mendorong Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) yang terdiri dari sembilan mahasiswa dan diketuai oleh Dr. Atik Nurwahyuni, merancang sebuah aplikasi bernama Aksi, Aplikasi Kontrol Hipertensi.

Baca juga: Pakar IPB: Ini Cara Alami Obati Tekanan Darah Tinggi

Aplikasi ini dirancang untuk memantau faktor-faktor risiko penyebab hipertensi, sehingga kegiatan pemantauan yang dilakukan di (Posbindu) dan Prolanis yang saat ini ditiadakan, dapat tetap dilaksanakan walaupun dengan cara yang berbeda.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan dukungan untuk memantau para penderita hipertensi, yang mana penyakit ini adalah salah satu penyakit komorbid tertinggi penyebab Covid-19.

Aplikasi yang dikembangkan berbasis KoboToolbox tersebut dapat memberikan pesan kesehatan secara otomatis di akhir pengisian form penilaian mandiri, sehingga lansia dapat mengetahui apakah pola perilaku kesehatan mereka sudah baik atau belum.

Hal tersebut dapat memudahkan para lansia untuk mengontrol atau mengendalikan hipertensi melalui kontrol pola perilaku. Aplikasi yang dirancang dapat digunakan secara offline sehingga dapat digunakan tanpa internet.

Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap para lansia dalam pengendalian hipertensi, tim Pengmas juga menyosialisasikan “Tips Centong Nasi (Langkah Centong untuk Mengendalikan Hipertensi)”. Kegiatan dilakukan melalui WhatsApp, poster, dan video.

Baca juga: Peneliti IPB: Tanaman Herbal Ini Berkhasiat Redakan Asam Urat

Video intervensi berisi penjelasan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kontrol tekanan darah dan tips pengendaliannya melalui langkah Centong, yaitu cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok dan minuman alkohol, Nutrisi baik dengan makanan bergizi, Tidak makan makanan asin dan berlemak berlebihan, Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur, Normalkan berat badan, dan Giat mengelola stres.

“Para lansia semangat sekali mengikuti intervensi kami, bahkan ada lansia yang mengirimkan pesan kepada saya untuk memeriksa apakah beliau sudah memahami atau belum tentang gerakan Centong Nasi dan ada juga yang menyebarkan gerakan Centong melalui snap Whatsapp,” ujar Dewi, salah seorang anggota Tim Pengmas dalam keterangan tertulis UI, Senin (31/1/2022).

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian bagi lansia dalam mengendalikan faktor-faktor risiko hipertensi terutama di masa pandemi. Penyakit hipertensi tidak dapat disembuhkan secara total, namun dapat dikendalikan.

Baca juga: Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah ala Ahli Tikus IPB

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com