Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 02/02/2022, 15:15 WIB

KOMPAS.com - Ada sejumlah penyakit yang lebih sering menyerang di musim hujan, demam berdarah dengue (DBD) salah satunya. Kewaspadaan akan DBD sebaiknya perlu ditingkatkan, terutama pada anak-anak sebagai kelompok rentan.

DBD menjadi penyakit yang jumlah penderitanya cenderung meningkat selama musim hujan. Sebab, pada musim hujan ada banyak bermunculan genangan air tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue.

Dokter spesialis anak sekaligus dosen di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK-KMK UGM, Eggi Arguni mengatakan, DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue.

Virus ini dibawa atau ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang suka hidup di tempat-tempat gelap, di tempat banyak baju kotor (sehabis pakai) digantung, serta di genangan-genangan air bersih.

Baca juga: 10 Negara dengan Penduduk Paling Pintar di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Gejala DBD

Eggi menjelaskan, tanda-tanda DBD dapat berupa demam tinggi mendadak berketerusan, nyeri atau pegal-pegal pada otot dan sendi, nyeri di belakang mata, serta wajah memerah dan muncul bintik-bintik di kulit.

Lebih lanjut, tanda-tanda DBD pada anak juga dapat berupa kondisi lemah, mual-mual dan muntah, serta pegal-pegal.

Spektrum DBD dimulai dari yang ringan tanpa gejala, kemudian dengan gejala demam, sampai dengan yang dinamakan dengue shock syndrome (DSS) dan dapat menyebabkan kematian.

Terkait membedakan demam DBD atau demam karena penyakit lain, Eggi mengatakan memang ada banyak sekali penyakit yang disertai dengan demam, mungkin saja hanya batuk pilek biasa, atau hanya influenza, dan lain sebagainya.

Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak

"Memang sulit sekali membedakan apakah demam tersebut merupakan gejala DBD pada tiga hari pertama, di mana diketahui sebagai fase demam (permulaan). (Kemudian) kalau memang bapak-ibu masih akan merawat anak di rumah dengan keluhannya hanya demam saja, itu tidak apa-apa. Tetapi kalau demamnya sudah mulai turun di hari keempat (di mana hari keempat diketahui masuk dalam fase kritis) tapi kondisi anak belum kembali normal, anaknya masih lemas atau tiduran aja, kemudian juga makan minum tidak mau, maka kita harus hati-hati dan mulai mewaspadai bahwa itu adalah DBD dan sebaiknya dibawa ke rumah sakit," tutur Eggi seperti dirangkum dari laman UGM.

Perawatan anak DBD

Setelah anak DBD dibawa ke dokter atau rumah sakit dan diperbolehkan pulang oleh dokter, Eggi mengatakan masih ada beberapa hal lagi yang masih perlu dilakukan di rumah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+