Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2022, 09:14 WIB
|

KOMPAS.com - Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar Talkshow mengenai penyakit jantung bawaan secara live streaming, Jumat (11/2/2022).

Narasumber pertama, dr. Risalina Myrtha, Sp.JP., Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS UNS menjelaskan, kelainan jantung bawaan adalah suatu kondisi kelainan struktural atau fungsional jantung yang dimiliki sejak lahir.

Dikatakan, kelainan jantung bawaan ada berbagai macam tergantung jenis kelainan yang terjadi. Secara umum, kelainan jantung bawaan bisa dibagi menjadi kelainan jantung bawaan kritis dan non kritis.

Baca juga: Begini Penanganan Pertama Henti Jantung dari Dokter RS UNS

Kelainan jantung bawaan kritis ini memerlukan intervensi segera dalam bulan pertama hingga tahun pertama kehidupan supaya dapat bertahan. Sedangkan kelainan yang non kritis dibagi menjadi kelainan yang secara klinis signifikan dan non-signifikan.

Salah satu contoh kelainan jantung bawaan kritis adalah adanya hambatan keluar dari jantung yang signifikan keluar seperti tricuspid atresia, koarctasio aorta, dan Hypoplastic Left Heart Syndrome (HLHS).

Sedangkan Atrial Septal Defect (ASD) dan Ventricular Septal Defect (VSD) merupakan contoh kelainan jantung bawaan non kritis. Klasifikasi lainnya dibagi menjadi kelainan yang menyebabkan sianosis (biru) dan tidak biru.

Cara mengenali penyakit jantung

Narsumber berikutnya, dr. Maria Galuh K. S, Sp. A, M.Kes., Dokter Spesialis Anak RS UNS mengatakan kelainan jantung bawaan itu bisa terjadi sejak lahir, bahkan ketika seseorang itu memeriksakan kandungannya bisa terdeteksi saat Ultrasonografi (USG).

Gejala yang ditimbulkan jika memang itu sejak lahir bisa dengan napas terengah-engah saat sedang disusui dan rasa kurang nyaman sehingga sering berhenti.

"Namun jangan ketika bayi terengah-engah pasti penyakit jantung, tetap perlu dikaji dulu penyebabnya. Intinya hal itu merupakan salah satu gejala yang harus kita perhatikan," ujarnya dikutip dari laman UNS.

Selain itu, kenaikan berat badan yang tidak sesuai dengan rekomendasi atau istilah kekiniannya BB seret dan gagal tumbuh dapat merupakan salah satu akibat adanya kelainan jantung.

Baca juga: 1.492 Mahasiswa UNS Ikut KKN Tematik Membangun Desa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com