Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akademisi UGM: Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Cegah Stroke

Kompas.com - 15/02/2022, 13:38 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Selama ini, penyakit stroke banyak diderita oleh masyarakat di Indonesia. Untuk itu, penting sekali upaya pencegahan agar masyarakat bisa terhindar dari penyakit stroke.

Terkait penyakit stroke, Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Pusat Perilaku dan Promosi Kesehatan FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan bincang santai melalui Raisa Radio pada Selasa, (8/2/2022).

Dalam paparannya, Dr. dr. Ismail Setyopranoto Sp.S(K)., dari Departemen Neurologi, FK-KMK UGM memaparkan bahwa penyakit stroke merupakan gangguan peredaran darah otak yang bersifat aktif.

Baca juga: Dokter RSA UGM: Yuk Mengenal Lebih Dekat Vaksin Booster

Dengan gejala fokal seperti kesemutan atau gejala global seperti penurunan kesadaran, gangguan bicara, dan lumpuh total yang berlangsung lebih dari 24 jam dan disebabkan bukan karena trauma (riwayat terjatuh infeksi otak atau tumor).

"Jadi, stroke merupakan kondisi yang hanya mengenai vaskular atau pembuluh darah. Stroke itu 80-85 persen disebabkan karena non-pendarahan, bukan karena pecahnya pembuluh darah. Dan sekitar antara 15-20 persen disebabkan oleh pendarahan atu sumbatan," terangnya dikutip dari laman UGM, Senin (14/2/2022).

Namun secara umum, masyarakat harus mengenali tanda gejala yang terjadi baik pada stroke pendarahan maupun non-pendarahan.

Semua harus mengenal gejalanya karena gejala yang terjadi ini merupakan early warning system atau symptom. Selanjutnya sangat tergantung darimana kita mengidentifikasi secepatnya pasien-pasien yang mengalami stroke untuk dibawa ke rumah sakit.

"Mengenai pendarahan atau non-pendarahan itu nanti dirumah sakit, yang penting adalah bagaimana mengenal tanda dan gejala stroke," imbuhnya.

Gejala stroke

Adapun tanda dan gejala stroke tersebut antara lain:

1. Pasien yang tiba-tiba mengalami kesemutan separuh anggota gerak (dari kepala sampai kaki).

2. Mengalami kelemahan anggota gerak.

3. Bicara pelo dan mulutnya perot.

Baca juga: Dokter RSA UGM: Yuk Kenali Gejala Stroke

4. Penurunan kesadaran yang tiba-tiba.

5. Pasien mengalami kebingungan dan tidak bisa bicara.

6. Mengalami gangguan fungsi kognitif akut (seperti tiba-tiba menanyakan keluarga yang sudah meninggal, ingin pulang padahal sudah dirumah, kebingungan menyebutkan nama anggota).

7. Buta separuh lapang pandang (mata kanan atau kiri mengalami kegelapan).

8. Mengalami dizziness (bergoyang).

Meski demikian, yang harus diketahui adalah bahwa dari 8 tanda gejala tadi, bisa tunggal atau lebih dari satu. Jika awalnya tunggal lalu diikuti yang lain, itu menuju ke arah perburukan.

"Ini yang harus segera di bawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan penanganan stroke," tegas Ismail.

Lebih lanjut, Ismail menjelaskan bahwa ada dua macam faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang terkena stroke, yaitu faktor risiko yang dapat dikendalikan dan yang tak dapat dikendalikan.

Penyebab stroke

Faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan antara lain:

  • umur
  • jenis kelamin tertentu
  • keturunan
  • orang yang pernah terkena stroke

Faktor risiko yang bisa dikendalikan antara lain:

  • diabetes
  • obesitas
  • hipertensi
  • kurang aktivitas dan olahraga
  • merokok
  • alkohol, dan lain-lain

Baca juga: Mahasiswa ITS Gagas Platform Identifikasi Risiko Stroke

Cara cegah stroke

Akan tetapi, stroke dapat dicegah dengan pola hidup yang sehat, yakni:

  • makan makanan sehat
  • olahraga teratur
  • tidak merokok
  • menurunkan tingkat kolesterol & tekanan darah tinggi
  • menjaga kadar normal gula darah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com