Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 21/02/2022, 20:27 WIB

KOMPAS.com - Sampah plastik di Indonesia harus ditangani secara serius. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 bahkan menyebutkan limbah plastik Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun.

Dalam penanggulangan sampah plastik di Indonesia butuh peran semua pihak. Termasuk dalam hal ini generasi muda baik itu siswa, mahasiswa, sekolah maupun perguruan tinggi.

Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan, PT. Foods Beverages Indonesia (Kawan Lama Group), meluncurkan program Chatime CommuniTEA.

Program ini dibuka dengan #GerakanSapuPlastik yang dilaksanakan di DKI Jakarta dan Tangerang pada tahap pertama.

Baca juga: Adaro Energy Buka Lowongan Kerja D3/S1 Fresh Graduate, Yuk Daftar

Wujud program keberlanjutan Chatime Indonesia

Business Director PT Foods Beverages Indonesia Devin Widya Krisnadi mengatakan, Chatime CommuniTEA merupakan salah satu wujud program keberlanjutan Chatime Indonesia untuk mengurangi sampah plastik yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

"Pada awal program ini kami akan berfokus pada program kepedulian terkait lingkungan hidup. Salah satunya melalui #GerakanSapuPlastik, sebuah inisiatif upcycling dalam ekonomi sirkular," papar Devin dalam Kick Off Chatime CommuniTea dan #GerakanSapuPlastik yang diadakan secara virtual, Senin (21/2/2022).

Devin menekankan, program ini bertujuan bisa menciptakan dampak sosial di komunitas Chatime secara global. Sebelumnya Chatime CommuniTEA sudah mengadakan berbagai inisiatif lain. Seperti Chatime Berbagi dengan mendonasikan minuman kepada masyarakat.

Namun tahun ini Chatime lebih memantapkan program yang bersifat lebih ke sustainable.

"Chatime CommuniTEA sendiri sebenarnya memiliki tiga pilar yakni lingkungan, pendidikan dan komunitas. Tapi kali ini kami fokus kepada program yang berkaitan dengan lingkungan hidup," papar Devin.

Baca juga: Dosen Unesa: Pahami Fungsi Hipotalamus agar Belajar di Rumah Optimal

Libatkan UMKM olah sampah plastik

Devin menekankan, gerakan ini diharapkan bisa membawa dampak. Tidak hanya membantu mengurangi sampah plastik yang berakhir di TPA. Tapi juga menggandeng UMKM untuk terlibat dalam ekonomi circular dengan upcycling sampah menjadi barang yang bisa dijual.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+