Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pentingnya Sarapan bagi Kesehatan Tubuh dari Ahli Gizi UGM

Kompas.com - 25/02/2022, 05:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda melewatkan sarapan? Apakah karena tidak sempat atau karena tidak terbiasa sarapan? Sebaiknya, sarapan perlu dilakukan.

Sebab, sarapan pagi banyak manfaat bagi tubuh manusia. Apa saja itu manfaatnya? Ternyata salah satunya ialah sebagai sumber energi tubuh.

Menurut Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih, S.Gz., M.P,H., RD., sarapan menjadi sumber energi atau penyedia bahan bakar bagi tubuh untuk beraktivitas di siang hari.

Baca juga: Ini 6 Gejala Kanker pada Anak dari Akademisi UGM

Dia menjelaskan bahwa ketika habis tidur 8 jam pada malam hari dan tidak makan dan minum, otomatis kadar glukosa dalam tubuh rendah.

"Jika tidak mengonsumsi makanan setelah bangun tidur makan akan lemas karena tidak akan bahan bakar yang masuk," ujarnya dikutip dari laman UGM, Kamis (24/2/2022).

Pentingnya sarapan

Dikatakan Mirza, sarapan pagi adalah makanan yang tidak akan pernah disimpan dalam tubuh sebagai lemak karena digunakan untuk beraktivitas.

Dengan begitu, bagi orang yang ingin menjaga berat badan tidak perlu tidak melewatkan sarapan dan khawatir berat badan akan naik karena sarapan. Sebab, jika melewatkan sarapan menjadikan tingkat lapar menjadi lebih besar saat waktu makan siang dan sore.

Asupan makanan saat makan siang dan sore menjadi lebih banyak sementara aktivitas cenderung berkurang atau tidak sepadat saat pagi hari sehingga akan menjadi simpanan lemak.

Ia mengatakan, manfaat dari sarapan selanjutnya adalah menjadi sumber energi bagi otak, sehingga meningkatkan fungsi kognitif dan konsentrasi. Sebaliknya jika tidak sarapan maka fungsi kognitif otak berkurang.

Baca juga: Dokter RSA UGM: Yuk Mengenal Lebih Dekat Vaksin Booster

"Glukosa dari karbohidrat menjadi energi bagi otak. Dengan sarapan otomatis membuat otak berfungsi dengan baik dan bagi anak-anak atau pelajar membantu meningkatkan kecerdasan memori mata pelajaran yang didapat," jelasnya.

 

Tak hanya itu saja, sarapan juga mampu menjaga suasana hati atau mood. Sarapan menjadi bahan energi yang membuat kondisi otak segar sehingga menjadikan mood bagus.

Sebaliknya jika berada dalam kondisi lapar menjadikan otak lelah dan memengaruhi mood saat belajar atau beraktivitas menjadi lesu ataupun mudah emosi.

Manfaat lainnya ialah sarapan dapat mencegah penyakit maag. Sebab, dengan sarapan lambung akan terisi makanan yang akan menetralisir asam lambung. Jika lambung kosong terlalu lama akan meningkatkan asam lambung dan jika ini terus dibiarkan akan memicu mual dan muntah.

Dampak negatif jangka panjang

Mirza yang juga Dosen Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM ini kembali mengimbau masyarakat untuk tidak melewatkan sarapan pagi. Sebab, tidak hanya berpengaruh pada tubuh dan otak dalam jangka pendek, tetapi ada ancaman jangka panjang yang mengintai jika terlalu sering mengabaikan sarapan.

Menurutnya, orang yang sering melewatkan sarapan lebih berisiko terkena penyakit jantung koroner. Dari riset terdahulu disebutkan bahwa orang dalam rentang usia 45-82 tahun yang melewatkan sarapan berisiko lebih tinggi terkena jantung koroner.

"Riset ini sudah berlangsung selama 16 tahun sehingga menunjukkan jika risiko tersebut tidak main-main," katanya.

Jika seseorang memiliki jantung koroner, lebih berisiko terhadap serangan jantung. Selain itu, kebiasaan melewatkan sarapan akan memicu obesitas yang akan memicu munculnya penyakit-penyakit lainnya.

Baca juga: RSA UGM: Seperti Ini Penanganan Pasien Diabetes Melitus

Tidak sarapan menjadikan maka tingkat lapar tinggi dan akan makan dengan kalap dalam porsi yang tidak terkontrol di siang atau malam harinya. Selain itu, kecenderungan makanan yang dipilih adalah makanan cepat konsumsi yang tinggi lemak yang akan memicu diabetes, darah tinggi, serta serangan jantung.

Adapun risiko lain adalah terkena kanker. Sebab, dengan melewatkan sarapan akan menyebabkan keseimbangan metabolisme dalam tubuh. Adanya gangguan metabolik dalam tubuh ini dapat menyebabkan tubuh berlebih atau kekurangan zat penting untuk kebutuhan sel tubuh sehingga meningkatkan risiko terkena kanker.

Tak hanya itu, melewatkan sarapan juga bisa menurunkan fungsi otak. Penurunan fungsi kognitif yang biasanya terjadi salah satunya demensia.

"Jam 6-9 adalah waktu bagus untuk sarapan pagi dan idealnya antara jam 7-8, namun bisa disesuaikan dengan aktivitas. Jangan sampai lewat jam 9 karena sudah masuk persiapan pemenuhan kebutuhan makan siang," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com