Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Pendampingan Warga Terdampak Semeru, Universitas Brawijaya Raih Apresiasi

Kompas.com - 01/03/2022, 11:29 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengapresiasi civitas akademika Universitas Brawijaya yang konsisten memberikan pendampingan kepada warga terdampak Gunung Semeru.

Ia mengatakan, hingga saat ini sudah terbangun 431 hunian sementara dan 783 hunian tetap. Akan tetapi, untuk aliran listrik dan air belum masuk ke wilayah relokasi.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Universitas Brawijaya (UB) karena telah mendukung kami dalam memberikan pendampingan ke masyarakat dan berbagai macam bantuan kepada masyarakat terdampak erupsi Semeru,” kata Thoriqul seperti dilansir dari keterangan tertulis UB.

Ia juga menyampaikan bahwasanya pada saat Erupsi Gunung Semeru Pemerintah Kabupaten Lumajang masih bingung dalam menentukan langkah karena tidak menduga letusannya berdampak besar.

Baca juga: 8 Kampus Terbaik Indonesia 2022 yang Lulusannya Cepat Dapat Kerja

Akan tetapi, lanjut dia, pemerintah berusaha untuk menyiapkan evakuasi, fasilitas umum, dan pengungsian kepada masyarakat terdampak Erupsi Semeru.

Menurutnya, poin utama yang menjadi catatan penting apabila terjadi bencana adalah pikiran utama bagaimana menentukan langkah-langkah recovery dalam waktu seketika dengan keadaan yang tidak mudah untuk ditangani.

"Pasti terdapat beberapa persoalan seperti kebutuhan logistik, tempat pengungsian, proses evakuasi, dan lainnya," ujar Thoriqul.

Menurut Thoriqul Haq, hal yang paling sulit ketika melakukan dialog kepada masyarakat terdampak erupsi Semeru ialah imbauan untuk melakukan relokasi ke Desa Sumbermujur. Pemerintah dengan berbagai cara melakukan pendekatan ke masyarakat agar menerima relokasi tersebut. Dalam usahanya, pemerintah Kabupaten Lumajang sendiri memaparkan desain dan perencanaan pembangunan tempat relokasi.

Desain yang digagas pemerintah Kabupaten Lumajang sendiri ialah membangun stadion mini, tempat ibadah, auditorium, dan lainnya. Selain itu terdapat progam pemberdayaan ekonomi salah satunya adalah kandang terpadu dan perhutanan sosial.

Baca juga: Sea Buka Beasiswa Penuh 2022 di UI, UGM, ITB, IPB, Binus, IT Del

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana BNPB Provinsi Jawa Timur, Budi Santoso menyampaikan mengenai filosofis Bencana untuk mengatasi resiko bencana, serta bagaimana hidup berdampingan dengan bencana alam secara harmonis.

Budi memberikan imbauan mengenai pentingnya Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pasca Bencana seperti dalam sektor ekonomi, sektor sosial budaya, sektor infrastruktur, dan lintas sektor guna pemulihan ekonomi kawasan terdampak bencana.

“Dalam pemulihan ekonomi yang terpenting bagaimana kita mendengarkan suara dan inspirasi masyarakat dan membantu masyarakat dengan berbagai pendekatan. Hal terpenting adalah memberikan pendampingan psikologis kepada masyarakat terdampak erupsi Semeru dan membentuk kawasan rawan bencana”, ujar Budi.

Dalam penanganan bencana alam, terang dia, diperlukan sinergisitas dan koordinasi yang terakomodir antara lapisan masyarakat dan instansi pemerintah sebagai langkah percepatan pemulihan ekonomi bencana alam.

Selain itu melakukan prioritas rehabilitasi, seperti perbaikan pembangunan jembatan dan jalan provinsi, kota, kabupaten, membangun kantor dan pelayanan publik yang mengalami kerusakan, membangkitkan pertumbuhan UMKM, serta pembangunan sistem irigasi dan persawahan.

Baca juga: Beasiswa Kursus Bahasa Mandarin 2022, Tunjangan Rp 12,8 Juta Per Bulan

UB minilai, dalam pemulihan ekonomi masyarakat terdampak Erupsi Semeru dibutuhkan peran serta segenap civitas akademik sebagai kontribusi pemikiran-pemikiran guna membantu pemulihan masyarakat Erupsi Gunung Semeru.

UB berharap dapat mencetak mahasiswa yang mampu menciptakan pemikiran-pemikiran luar biasa untuk bersama membangun Indonesia yang lebih maju.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com