Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit yang Diwaspadai Saat Musim Hujan, Ini Kata Dosen UM Surabaya

Kompas.com - 05/03/2022, 11:27 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Di tengah merebaknya Covid-19 varian Omicron, Indonesia juga tengah dilanda cuaca yang tak menentu.

Kondisi ini juga bisa menimbulkan penyakit apalagi saat daya tahan tubuh seseorang kurang bagus.

Sehingga belakangan ini juga banyak masyarakat yang mengeluhkan badan tidak enak atau merasakan "greges".

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Chlara Yunita Prabawati menjelaskan, dari penelitian kesehatan yang dilakukan di negara-negara tropis khususnya di Indonesia ada beberapa penyakit yang rentan muncul.

Baca juga: Anak Usaha BUMN Kimia Farma Buka Lowongan bagi Lulusan S1 Apoteker

1. Demam berdarah

Seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), diare, dan influenza (flu) adalah prevalence penyakit tertinggi yang sering menyerang anak hingga lanjut usia.

Menurut Chlara, Demam Berdarah Dengue (DBD) atau sering dikenal dengan istilah penyakit demam berdarah adalah penyakit tropis dengan kategori endemi.

Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue (DENV) yang disebarkan oleh nyamuk spesies Aedes aegypti.

"Spesies nyamuk ini sangat suka bersarang di genangan air bersih. Sehingga harus diwaspadai proses perkembang biakan jentik nyamuk Aedes aegypti di musim hujan yang mendukung banyaknya nyamuk berkembang biak," kata Chlara seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Sabtu (5/3/2022).

Baca juga: 7 Keahlian Jadi Incaran Perusahaan di Masa Depan, Mahasiswa Wajib Tahu

Dia menerangkan, sebanyak 68.000 kasus DBD dilaporkan terjadi di Indonesia dengan gejala utama demam dan adanya pateki (bintik merah pada permukaan kulit). Penyakit ini sangat rentan menyerang bayi hingga lanjut usia. Risiko tertinggi terserang penyakit DBD adalah terjadinya kecacatan hingga kematian.

2. Diare

Penyakit lain yang rentan menyerang di musim penghujan adalah diare. Diare disebabkan oleh bakteri, parasite dan virus yang mengkontaminasi air dan makanan.

Sumber utama proses kembang biak bakteri ini akan meningkat pesat ketika musim hujan dan suhu turun.

Baca juga: Yuk Kenali Jurusan Fisika dan Geofisika serta Prospek Kerjanya

Ia menambahkan, tanda gejala utama diare adalah ketidakmampuan usus dalam mengontrol proses pengeluaran feses yang cair dengan durasi lebih dari 3 kali.

Selain itu terjadinya nyeri perut, keram perut, dan komplikasi mengarah dehidrasi sering terjadi. Penyakit diare ini sangat berbahaya hingga mengancam nyawa jika terjadi pada bayi dibawah umur 1 tahun.

3. Influenza

Terakhir yang perlu diwaspadai adalah flu (influenza). Penyakit ini hampir mirip dengan varian virus corona omicron.

"Namun flu lebih dikenal di masyarakat Indonesia sebagai bagian penyakit tropis yang disebabkan oleh virus Avian influenza A & B H5N1," imbuhnya.

Chlara menambahkan, flu adalah penyakit kategori kasus musiman yang pasti terjadi ketika musim hujan yakni di bulan Januari hingga April. Bahkan lebih dari 93,9 persen masyarakat Indonesia terinfeksi penyakit influenza.

Baca juga: Ciri Investasi Ilegal Menurut Pakar Ekonomi UM Surabaya

Chlara mengimbau agar masyarakat mewaspadai tiga penyakit ini terutama di musim hujan. Proses pemahaman pencegahan penyakit ini sangat penting.

"Masyarakat jangan menganggap remeh, pemahaman dan kesadaran menjadi sangat penting untuk menjaga keluarga dan anak-anak kita terhindar dari penyakit," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com