KOMPAS.com - Vaksin Merah Putih yang digagas oleh Universitas Airlangga (Unair) telah melalui uji klinis fase satu mulai 8 Februari 2022.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Community Development Unair, Prof. Ni Nyoman Tri Puspaningsih menjelaskan beberapa kelebihan Vaksin Merah Putih. Ia mengatakan bahwa kelebihan utama Vaksin Merah Putih adalah produk dalam negeri. Meski demikian, kualitasnya sama dengan produk luar negeri.
“Biasanya vaksin-vaksin itu dari luar kemudian diproduksi di Indonesia. Tapi ini semua karya anak bangsa, tentu ini kelebihan bagi kita karena itu momentum pertama,” tuturnya seperti dilansir dari laman Unair.
Baca juga: Dokter RSA UGM Jelaskan Perbedaan Flu Biasa dan Omicron
Dengan vaksin yang diproduksi dalam negeri, lanjut dia, maka masyarakat akan cepat mendapatkan vaksinasi tanpa harus menunggu kuota impor. Hal ini terutama pada masyarakat pedesaan dan daerah-daerah 3T yang perlu dijangkau oleh vaksin dalam negeri.
“Karena produksi rencananya nanti 20 juta per bulan dosisnya. Jadi kalau per tahun sekitar 240 juta. Insya Allah Indonesia cepat herd immunity dicapai di seluruh pelosok,” jelasnya.
Ia menyebut kelebihan lain dari vaksin Merah Putih adalah halal dan sudah mendapatkan sertifikasi. Adanya Vaksin Merah Putih ini akan memotivasi masyarakat Indonesia khususnya peneliti untuk mengurangi kebutuhan impor.
“Kalau platformnya sendiri tentu kita punya tujuan yang sama yaitu meningkatkan sistem imun tubuh jadi bala tentara yang bisa menangkal Covid-19,” imbuhnya.
Selanjutnya, Prof. Nyoman menjelaskan kelebihan lain Vaksin Merah Putih yakni menggunakan sistem virus yang diisolasi dari Indonesia. Jadi, lanjutnya, istilahnya virus ini sudah dikenali oleh tubuh masyarakat Indonesia.
Kemudian, Prof. Nyoman mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menyukseskan Vaksin Merah Putih. Melalui dukungan masyarakat maka fase uji klinis akan cepat selesai dan dapat dilakukan produksi.
Baca juga: Pakar Unair: 10 Keahlian Ini Semakin Banyak Dicari Perusahaan
Prof. Nyoman mengatakan bahwa uji klinis fase dua akan dilaksanakan pada 28 Maret 2022 dengan 405 relawan. Ia berharap masyarakat Indonesia yang belum vaksin sama sekali dapat menjadi relawan.
“Relawan ini juga pahlawan karena amanah yang diberikan MUI bahwasanya ini sertifikat halal dan suci, kemudian amanah bahwa ini kepentingan bangsa. Karena ini pandemi menyebar di seluruh dunia sehingga kita harus menjaga sistem imun atau kekebalan tubuh melalui vaksinasi,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.