Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prodi Soshum Terketat di SNMPTN 2022, Ada Jurusan Ilmu Komunikasi

Kompas.com - 29/03/2022, 12:21 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Prof. Mochamad Ashari menegaskan, siswa yang dinyatakan lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) 2022 wajib melakukan daftar ulang di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tujuan.

Jadwal daftar ulang ini bisa dicek di laman resmi masing-masing perguruan tinggi.

Menurut Prof. Ashari keketatan seleksi SNMPTN 2022 sangat tinggi. Siswa yang sudah dinyatakan lolos harus menyingkirkan 4 kesempatan teman yang lainnya.

Sehingga amat disayangkan apabila siswa yang sudah dinyatakan lolos tidak melalukan daftar ulang di PTN pilihannya.

"Siswa yang sudah dinyatakan lolos SNMPTN 2022, otomatis tidak bisa mendaftar UTBK SBMPTN 2022. Sehingga setelah dinyatakan lolos, bisa segera melakukan daftar ulang sesuai jadwal masing-masing perguruan tinggi negeri," tegas Prof. Ashari dalam konferensi pers Pengumuman Hasil Seleksi Jalur SNMPTN 2022, Selasa (29/3/2022). 

Baca juga: 20 Program Studi Saintek Paling Ketat di SNMPTN 2022, Ada Pilihanmu?

Dalam konferensi pers pengumuman hasil seleksi jalur SNMPTN tahun 2022, Prof. Ashari juga menyampaikan program studi (prodi) Soshum paling ketat dalam SNMPTN 2022.

Prodi Soshum terketat SNMPTN 2022

Berikut 20 prodi Soshum paling ketat di SNMPTN 2022:

1. Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Jakarta (keketatan 0,94 persen)

2. Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran (keketatan 1,02 persen)

3. Manajemen, Universitas Padjadjaran (keketatan 1,06 persen)

4. Manajemen, Universitas Negeri Jakarta (keketatan 1,08 persen)

5. Manajemen, Universitas Negeri Medan (keketatan 1,19 persen)

Baca juga: 20 PTN Penerima Peserta SNMPTN 2022 Terbanyak

6. Manajemen, Universitas Pendidikan Indonesia (keketatan 1,36 persen)

7. Pendidikan Vokasi Seni Kuliner, Universitas Negeri Jakarta (keketatan 1,68 persen)

8. Manajemen, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (keketatan 1,56 persen)

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau