Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mengapa Mahasiswa Harus Punya Kemampuan "Design Thinking"

Kompas.com - 05/04/2022, 16:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

“Dengan berpikir kreatif berarti kita berusaha melatih diri kita untuk menemukan ide dan
gagasan baru serta mengurai ‘overthinking’ akan suatu permasalahan. Jika kita sudah terbiasa melakukan hal tersebut, lambat laun kita juga akan terbiasa untuk menyelesaikan masalah dengan cara efektif dan efisien," tambahnya.

Hal ini yang nantinya akan membuat generasi muda Indonesia menjadi tangguh dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. "Karena selalu memiliki solusi atas permasalahan yang ada,” jelas Roro yang juga merupakan Alumni Beswan Djarum angkatan 2011/2012 ini.

Ia melanjutkan, panduan berpikir kritis, kreatif dan solutif inilah yang disebut sebagai design thinking. Dengan mengadopsi metode tersebut, generasi muda diarahkan untuk dapat menyampaikan ide dan gagasan terhadap permasalahan yang ada secara efektif berdasarkan bukti data yang akurat.

Data yang akurat ini tentunya diperoleh dari proses berpikir dan analisis matang. Proses design thinking diawali dengan mengasah kepekaan kita guna mengidentifikasi permasalahan yang ada di lingkungan sekitar.

Setelah itu dilanjutkan dengan menganalisis latar belakang, dampak, data hasil observasi, hingga sudut pandang yang beragam. Kemudian dilanjutkan dengan mencari inspirasi guna menemukan ide dan gagasan untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Di tahapan inilah, seseorang dituntut untuk berpikir kreatif secara liar dan inovatif agar solusi yang dihasilkan lebih tepat sasaran. "Setelah menemukan ide dan gagasan yang dirasa tepat, tahapan selanjutnya adalah menyusun prototype atau model rancangan yang akan kita lakukan. Pada tahap ini, kita diajak bereksperimen dan uji coba pemikiran, sebelum akhirnya hasil design thinking dikomunikasikan," tambahnya.

Namun proses design thinking tidak berhenti sampai di situ. Semua orang yang menerapkan design thinking masih harus melakukan evaluasi terhadap gagasan tersebut agar sesuai dengan tujuan akhir kita.

Baca juga: BCA Buka Magang Bakti 1 Tahun Lulusan SMA-SMK dan D1-S1, Segera Daftar

Materi-materi semacam ini, diberikan kepada Beswan Djarum dengan tujuan agar generasi muda lebih berhati-hati mengolah informasi yang diperolehnya. Pelatihan Leadership Development merupakan satu dari beberapa pelatihan soft skills yang diberikan kepada para peserta Djarum Beasiswa Plus.

Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Lounardus Saptopranolo mengatakan materi Design Thinking in Written Communication ini diberikan kepada para Beswan Djarum.

Sebab, diharapkan mampu melahirkan solusi atas permasalahan yang ada saat ini dan masa mendatang dan menuangkan gagasan tersebut agar dapat dipahami oleh khalayak.

“Kami berharap soft skills yang diajarkan kepada para Beswan Djarum ini dapat menjadi modal bagi generasi muda dalam membentengi diri terhadap informasi yang tak berdasar dan juga berpikir kritis," jelasnya. 

Jika mengikuti beasiswa ini, para peserta dapat berkontribusi bagi masyarakat dengan cara memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi di kehidupan sehari-hari, baik di masa kini maupun masa mendatang.

Selain itu, peserta mendapat pengalaman dan belajar akan  Nation Building,Character Building, Competition Challenges, serta International Exposure. Tidak berhenti di situ, melalui program Community Empowerment.

Beswan Djarum juga diberikan kesempatan untuk menerapkan berbagai soft skills yang diperoleh dengan melibatkan diri secara langsung dalam memberikan jalan keluar pada suatu permasalahan sosial di lingkungan mereka berada.

Untuk itu, jika para mahasiswa tertarik mengikuti pelatihan yang diberikan, bisa mengikuti Beswan Djarum angkatan 2022/2023. Pendaftarannya, dibuka secara daring di www.djarumbeasiswaplus.org

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com