Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/04/2022, 16:18 WIB

KOMPAS.com - Anak adalah peniru ulung. Anak akan meniru apa yang mereka dengar dan lihat dari lingkungan sekitarnya. Tahap imitasi ini merupakan hal yang sangat krusial dalam perkembangan anak.

“Anak memiliki karakter yang senang meniru. Jika kita (sebagai orangtua) rajin membaca, maka anak juga bisa meniru kebiasaan itu,” ujar Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kurniawan dalam sambutannya membuka Workshop Nasional “Menumbuhkan Kecintaan Anak pada Buku dan Kegiatan Membaca”, Senin (28/3/2022).

Sebagai informasi, workshop tersebut dilakukan untuk meningkatkan minat baca siswa sekolah dasar (SD) sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan dari segi literasi dan numerasi.

Perlu diketahui, Indonesia mengalami kondisi pendidikan yang kompleks.

Hasil studi nasional maupun internasional menunjukkan bahwa banyak siswa yang tidak mampu memahami bacaan sederhana, termasuk memahami matematika dasar akibat krisis pembelajaran yang terjadi selama pandemi.

Baca juga: Room To Read Dorong Gerakan Baca Nyaring demi Masa Depan Anak

Melalui workshop tersebut, guru, orangtua, serta pegiat literasi dalam lingkungan siswa didorong untuk bersama-sama mengambil peran untuk menumbuhkan minat baca anak. Salah satunya, melalui kegiatan membaca nyaring.

Kegiatan workshop juga diisi Koordinator Proyek Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI) Annisa Luthfi. Ia mengajak para peserta untuk melakukan kegiatan membaca nyaring dengan konsisten.

“Membaca nyaring secara konsisten berarti menjadikan kegiatan membaca sebagai bagian dari keseharian sehingga akan menjadi kebiasaan. Dengan menjadikannya kebiasaan, kegiatan akan terasa lebih ringan,” ujar Annisa.

Setelah menjadi kebiasaan, buku dan kegiatan membaca akan dipandang anak menjadi aktivitas yang familiar.

“Jika dilakukan dengan konsisten, guru tidak akan merasa terbebani saat melakukan membaca nyaring di kelas,” tambah Luthfi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+