KOMPAS.com - Mempunyai cita-cita setinggi langit menjadi hak semua orang. Bahkan dari cita-cita tersebut, seseorang akan berjuang agar bisa mewujudkannya.
Khususnya bagi seseorang yang memiliki keterbatasan, jika bisa mewujudkan impiannya tentu menjadi salah satu cara untuk menunjukkan kemampuan dirinya.
Hal ini yang dilakukan mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad), Ramadhan Nugraha (21). Sudah sejak lama mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran (Unpad) ini memiliki mimpi besar bisa menciptakan alat yang mampu membantu penyandang disabilitas.
Pemuda yang akrab disapa Dhani ini memiliki keterbatasan fisik karena menyandang tunarungu. Namun kondisi ini tidak membuatnya merasa putus asa dan menyerah begitu saja.
Baca juga: Beasiswa S1 Universitas Pertamina bagi Influencer dan Siswa Daerah Tertinggal
Kesukaannya terhadap Ilmu Fisika berhasil menghantarkan Dhani bisa diterima menjadi mahasiswa Teknik Elektro Unpad pada 2020 silam.
Keputusan Dhani mengambil jurusan Teknik Elektro di Unpad juga tidak terlepas dari dukungan dari orangtua dan arahan guru SMA-nya.
"Waktu SMA tidak semua pelajaran saya bisa. Ada beberapa yang hasilnya bagus. Saya konsultasi sama guru. Ternyata guru kasih tahu kalau saya bisa mengambil fisika atau elektro," urai Dhani seperti dikutip dari laman Unpad, Sabtu (9/4/2022).
Bagi Dhani, Fisika merupakan ilmu yang mudah dipahami. Selain Fisika, dia juga tertarik pada bidang robotika. Menginjak masa kuliah, aktivitas penelitian merupakan aktivitas yang paling disukainya.
Baca juga: Lolos SNMPTN 2022 di Usia 15 Tahun, May Jadi Mahasiswa Termuda Unpad
Dengan ketertarikan Dhani di bidang Fisika dan Robotika, memperkuat keinginan Dhani untuk menjadi seorang penemu. Khususnya menciptakan alat yang berguna bagi banyak orang, dan bagi penyandang disabilitas.
"Dari kecil saya ingin sekali membuat mobil terbang hingga mengembangkan pembangkit listrik dari energi berbeda dengan yang ada saat ini," terang Dhani.
Dengan cita-cita menjadi seorang penemu dan menciptakan sebuah alat bermanfaat bagi orang lain, Dhani ingin membuat yang dibutuhkan orang di masa depan.
Saat diterima di prodi Teknik Elektro, Dhani sempat merasa khawatir bagaimana menjalin komunikasi dengan dosen maupun teman-temannya. Keterbatasan pendengaran dan wicara menjadi penghambatnya saat awal dia masuk ke perguruan tinggi.
Namun kekhawatiran Dhani itu sirna karena selama kuliah dia bisa memiliki teman yang baik, bahkan sering main ke rumah. Seluruh kakak angkatannya juga bersikap baik.
Baca juga: Rekomendasi Sekolah Kedinasan bagi Lulusan Jurusan IPS, Daftar di dikdin.bkn.go.id
Dhani merasa, selama pandemi Covid-19 justru menunjang perkuliahan yang dijalaninya. Metode pembelajaran daring yang diterapkan justru memudahkan Dhani untuk menangkap materi yang disampaikan dosen.
Berbekal perangkat dan aplikasi yang mampu menerjemahkan suara ke teks membuat Dhani lebih mudah memahami materi kuliah.
Selain kemampuan akademik, Dhani juga memiliki hobi fotografi. Hobi yang ditekuni Dhani ini tidak hanya sekadar hobi, tapi juga membuatnya menorehkan prestasi. Salah satunya adalah juara pertama Kompetisi Fotografi Disabilitas yang diselenggarakan pada 2018 silam.
Dhani menegaskan, keterbatasan bukanlah penghalang baginya untuk mengejar mimpinya. Bahkan di luar sana ada banyak anak berkebutuhan khusus serupa yang memiliki potensi dan mimpi besar yang siap diwujudkan.
Baca juga: Ini Ketentuan Upload Berkas Saat Daftar Sekolah Kedinasan 2022
Dhani berharap perguruan tinggi, termasuk Unpad, dapat lebih banyak menerima mahasiswa yang memiliki keterbatasan fisik.
"Berharap Unpad bisa menerima lebih banyak anak-anak disabilitas dan Unpad mampu memahami bahwa kebutuhan mereka untuk bisa sekolah lebih lanjut," tandas Dhani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.