Intip 5 Negara dengan Biaya Hidup Mahal bagi Mahasiswa

KOMPAS.com - Bisa menempuh pendidikan di luar negeri saat ini bisa digapai semua mahasiswa. Asal mau berjuang dan berusaha, kamu bisa merasakan kuliah di luar negeri dengan mendaftar program beasiswa.

Apalagi saat ini banyak progam beasiswa yang menawarkan pembiayaan penuh termasuk biaya hidup selama menempuh pendidikan di luar negeri.

Selain memanfaatkan program beasiswa, kamu juga bisa kuliah di luar negeri dengan biaya mandiri.

Bagi kamu yang mau kuliah di luar negeri dengan biaya sendiri, ada beberapa negara yang biaya hidupnya cukup tinggi lho.

Baca juga: Status PTN-BH, Rektor Unand Pastikan Tidak Ada Kenaikan UKT di 2022

Melansir dari akun Instagram sebuah lembaga kursus bahasa Inggris yang berpusat di Kediri, Jawa Timur, @titiknolenglish, Senin (11/4/2022) memberikan informasi mengenai negara dengan biaya hidup mahal. Sehingga jika berencana kuliah di negara ini harus membuat anggaran terperinci selama menempuh pendidikan. Yuk simak bersama 5 negara dengan biaya hidup mahal bagi mahasiswa:

1. Swiss

Siapa yang tidak kenal dengan kota Zurich di Switzerland. Kota yang terkenal dengan pemandangannya ini merupakan salah satu kota dengan biaya hidup termahal di Eropa.

• Biaya akomodasi per bulan diperkirakan sebesar 500-850 CHF atau sekitar Rp 7 juta hingga Rp 11,8 juta.
• Biaya makan per bulan: 200-350 CHF atau berkisar Rp 3-Rp 5 juta.

Meski biaya hidup di Swiss mahal namun gaji pekerja di negara ini juga tinggi. Sehingga menjadi pekerja part time sambil kuliah bisa menjadi solusi bagi kamu yang berencana kuliah di Swiss.

Baca juga: 20 PTN Terbaik Versi SIR 2022, Kampus Incaranmu Urutan Berapa?

2. Norwegia

Memiliki salah satu sistem pendidikan terbaik di dunia menjadi alasan bagi siswa internasional memilih Norwegia sebagai negara untuk melanjutkan pendidikan. Namun biaya hidup di Norwegia juga terbilang mahal.

• Biaya akomodasi per bulan: 13.100 NOK atau berkisar Rp 21 juta.
• Biaya makan per porsi 180 NIK atau berkisar Rp 200.000.

Di Norwegia pelajar internasional diperbolegkan untuk bekerja selama 20 jam per minggu. Ini bisa menjadi solusi bagi kamu untuk menambah pendapatan selama kuliah di Norwegia.

3. Islandia

Negara yang terkenal dengan iklimnya yang dingin dan juga fenoma aurora ini merupakan negara di Eropa yang memiliki biaya hidup mahal.

Baca juga: J Resources Buka Lowongan Fresh Graduate Development Program

Walaupun harga sewa hunian lebih murah, tetapi biaya lain seperti biaya makan bisa 33 persen lebih mahal daripada New York.

• Biaya akomodasi per bulan 200.000 ISK atau berkisar Rp 22 juta.
• Biaya makan per porsi 2.500 ISK atau berkisar Rp 270.000.

4. Jepang

Jepang juga menjadi salah satu negara yang banyak diincar pelajar internasional untuk menempuh pendidikan. Namun tinggal di Jepang juga tidak mudah karena biaya hidupnya yang cukup mahal, terutama di Tokyo.

• Biaya akomodasi per bulan 40.000 hingga 80.000 yen atau berkisar Rp 4 juta hingga Rp 9 juta.
• Biaya makan per bulan 30.000 hingga 60.000 yen atau berkisar Rp 3,5 juta hingga Rp 7 juta.

Baca juga: 15 Universitas Swasta Terbaik di Indonesia Versi SIR 2022

Jepang juga terkenal sebagai negara yang menawarkan banyak program beasiswa bagi pelajar internasional. Salah satunya Monbukagakusho.

Selain itu, untuk menambah pendapatan, pelajar internasional juga bisa bekerja paruh waktu.

5. Denmark

Walaupun tidak semahal biaya hidup di Swiss, namun Denmark juga termasuk negara di Eropa dengan biaya hidup mahal. Untuk itu, siswa internasional yang akan melanjutkan pendidikan ke Denmark perlu merencanakan anggaran terlebih dahulu.

• Biaya akomodasi per bulan EUR 500 hingga 1.350 atau berkisar Rp 7 juta hingga Rp 21 juta.
• Biaya makan per porsi EUR 18 atau berkisar Rp 280.000.

Sebagai salah satu negara Uni Eropa, banyak beasiswa yang ditawarkan Denmark. Salah satunya beasiswa Erasmus.

Baca juga: Unej Masuk 15 Besar Institusi Riset Terbaik Versi SIR 2022

Demikian informasi mengenai 5 negara dengan biaya hidup mahal bagi mahasiswa. Bagi kamu yang berencana kuliah di salah satu negara tersebut dengan biaya sendiri, penting untuk merencanakan anggaran selama mengenyam pendidikan.