Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Minta Guru Aktifkan Akun Belajar.id untuk Mengajar

Kompas.com - 13/04/2022, 10:58 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Muhamad Hasan Chabibie mengatakan baru 69 persen guru sekolah dasar yang sudah mengaktifkan akun belajar.id.

Berdasarkan data per 1 April 2022 tersebut, 31 persen guru SD belum mengaktifkan akun pembelajaran tersebut.

"Kondisi ini cukup memprihatinkan. Akun pembelajaran ini disediakan untuk memudahkan kegiatan belajar mengajar. Melalui akun belajar.id, pemilik akun bisa mengakses berbagai platform dari Kemendikbud Ristek. Tapi ternyata masih banyak guru yang belum memanfaatkannya,” kata Muhamad Hasan seperti dilansir dari laman Direktorat SD Kemendikbud Ristek.

Ia melanjutkan, angka 31 persen guru dari total 149 ribu lebih sekolah dasar di seluruh Indonesia itu besar sekali jumlahnya.

Baca juga: Kemendikbud Buka Beasiswa 2022 bagi Guru PAUD dan SD, Segera Daftar

"Ini perlu upaya sungguh-sungguh dari semua pihak, terutama dinas pendidikan kabupaten dan kota, untuk mendorong para guru segera mengaktifkan akun belajar.id," imbuhnya.

Akun belajar.id sendiri merupakan akun yang secara khusus dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam melaksanakan pembelajaran.

Penggunaan akun belajar.id akan secara langsung tersinkronisasi terhadap berbagai aplikasi pendukung pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru dan siswa, misalnya g-form, google classroom, google meet, google drive, dan lain sebagainya.

Ia menjelaskan bahwa bukan hanya guru yang belum semuanya mengaktifkan akun belajar.id, tapi juga tenaga administrasi sekolah dan murid.

Hanya 61 persen tenaga administrasi sekolah dasar yang sudah mengaktifkan akun belajar.id. Sedangkan murid SD yang sudah mengaktifkan akun pembelajaran ini hanya 20 persen.

"Kalau murid SD kita bisa memahami karena tidak semua anak-anak itu sudah memiliki handphone atau laptop. Tapi kalau guru belum mengaktifkan akun belajar.id, ini yang pelu kita dorong terus agar mereka segera mengaktifkan,” kata Kapusdatin Kemendikbudristek.

Baca juga: Uang Saku Di Atas Rp 10 Juta Per Bulan, Daftar 10 Beasiswa S1-S2 Ini

Dunia pendidikan tak bisa mengabaikan teknologi

Dunia pendidikan, kata dia, tidak bisa mengabaikan kemajuan teknologi informasi. Sebaliknya, dunia pendidikan harus beradaptasi dan bisa memanfaatkan kemajuan teknologi informasi ini untuk kemajuan pendidikan anak-anak bangsa.

Kalau para guru tidak mau beradaptasi dengan arus perubahan ini, terangnya, mereka akan tertinggal. Dan pada akhirnya yang dirugikan adalah murid.

”Anak-anak itu sangat mudah beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi. Coba saja berikan smartphone kepada anak-anak kita, pasti digunakan secara optimal. Beda dengan kita orang tua, paling dipakai untuk buka WhatsApp. Nah, akun belajar.id yang disediakan oleh Kemendikbudristek ini sangat sesuai dengan kecenderungan anak-anak kita yang menyukai dunia online,” tutur Muhamad Hasan.

Oleh karena itu, ia sekali lagi mendorong para guru untuk segera mengaktifkan akun belajar.id.

"Perkenalkan akun pembelajaran ini kepada murid, gunakan dalam pembelajaran sehingga belajar bisa lebih menarik," tuturnya.

Baca juga: Tolak Usulan Bahasa Melayu Jadi Bahasa Resmi ASEAN, Nadiem: Bahasa Indonesia Lebih Layak

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau