KOMPAS.com - Lobster, hewan yang hidup di air ini merupakan hewan yang masuk ke dalam Crustacea atau udang-udangan yang memiliki kulit yang keras.
Secara umum, lobster dewasa dapat ditemukan pada hamparan pasir yang terdapat spot-spot karang dengan kedalaman antara 5-100 meter.
Lobster bersifat nokturnal (aktif pada malam hari) dan melakukan proses pergantian kulit.
Lobster terkenal enak untuk disantap dan selalu menjadi primadona bagi pecinta kuliner seafood. Kandungan proteinnya yang tinggi berbanding lurus dengan harganya yang fantastis.
Baca juga: Amankah Mengonsumsi Telur Mentah? Ini Kata Pakar IPB
Di balik berharganya lobster sebagai makanan, ada fakta unik yang jarang diketahui banyak orang.
Lobster tidak seperti hewan laut pada umumnya yang memiliki darah berwarna merah, tetapi darah lobster umumnya tidak berwarna (colorless).
Hal ini diterangkan oleh Prof Sulistiono, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University.
“Darah lobster umumnya tidak berwarna, hanya saja ketika darah lobster terdapat oksigen, darah lobster akan menjadi kebiruan,” katanya, dilansir dari laman IPB University.
Prof Sulistiono menjelaskan bahwa pada darah lobster terdapat hemosianin yang mengandung tembaga.
Hal ini berbeda dengan darah vertebrata seperti katak, reptil, burung, maupun mamalia yang warna darahnya merah.
Baca juga: Peneliti Unair Hadirkan Produk Herbal Obati Gula Darah dan Kolesterol
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.