Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Migrasi TV Analog ke Digital, Pakar Unair: Buka Banyak Peluang

Kompas.com - 19/04/2022, 10:37 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Semakin canggihnya teknologi, saat ini masyarakat Indonesia diajak untuk berpindah dari TV analog ke TV digital.

Kebijakan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk secara bertahap menghentikan siaran analog sudah digaungkan sejak beberapa waktu lalu.

Hal ini tentu berdampak langsung terhadap industri media yang masih menggunakan frekuensi analog sebagai sarana transmisinya.

Menurut Pakar industri media massa Universitas Airlangga (Unair), Suko Widodo, perpindahan TV analog merupakan sebuah keniscayaan dalam dunia masa kini yang serba modern.

"Migrasi analog ke digital adalah keniscayaan sejarah, karena hadirnya teknologi baru. Selain karena perubahan ke arah yang lebih baik, juga agar tidak ketinggalan zaman," kata Suko seperti dikutip dari laman Unair, Selasa (19/4/2022).

Baca juga: Tertarik Masuk Kampus BUMN? UISI Buka Beasiswa, Bisa Kuliah Gratis

Migrasi TV analog ke digital berdampak pada industri media

Suko menerangkan, melalui program Analog Switch Off (ASO), seluruh TV Analog akan dimatikan dan berpindah ke TV Digital dimulai bertahap tanggal 30 April mendatang.

Dengan adanya program itu, otomatis akan berdampak kepada industri media yang saat ini berada pada jalur analog.

"Secara riil, industri media analog dapat merasa keberatan. Baik dari sisi izin, teknologi, dan keterbatasan data untuk pengalihan," terang Suko.

Suko menekankan, sebenarnya kondisi ini merupakan dilema tersendiri bagi dunia industri media. Namun, untuk mengatasinya, Suko menyarankan solusi berupa bantuan pemerintah bagi stasiun TV yang belum siap untuk berpindah.

"Tugas penting bagi pemerintah, adalah agar industri TV analog sekarang tidak merasa sulit untuk menyesuaikan perpindahan menuju digitalisasi," urai anggota Dewan Pendidikan Jawa Timur 2022 tersebut.

Baca juga: Adaro Mining Buka Lowongan Kerja bagi S1/S2 Fresh Graduate

Kelebihan TV digital

Suko menganalogikan jaringan analog sebagai lahan yang ditumbuhi oleh padi, sedangkan jaringan digital sebagai lahan padi yang memiliki luas sama namun bertumpuk ke atas.

"Jadi selain bisa memuat lebih banyak, gambar dan suara digital memiliki kualitas yang lebih baik ketimbang memakai jaringan analog," urai Suko.

Selain efektivitas, lanjut Suko, pengalihan itu juga membuka peluang bisnis yang besar.

"Dengan terbukanya kesempatan-kesempatan dalam berbisnis di media, maka akan menciptakan ratusan ribu tenaga kerja, dan juga menghasilkan pajak yang dapat menambah devisa negara," imbuh Suko.

Baca juga: Lowongan Kerja BUMN Telkom Indonesia bagi D4/S1, Buruan Daftar

Persaingan yang ketat antara pemilik bisnis media, juga akan mendorong variasi, inovasi serta kreativitas dari penyelenggara TV.

"Karena kreativitas sejatinya menjadi modal bagi sumber daya manusia untuk meniti karier di dunia digital, dengan begitu bisa menghasilkan tayangan-tayangan inovatif," tandas Suko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau