Suko menganalogikan jaringan analog sebagai lahan yang ditumbuhi oleh padi, sedangkan jaringan digital sebagai lahan padi yang memiliki luas sama namun bertumpuk ke atas.
"Jadi selain bisa memuat lebih banyak, gambar dan suara digital memiliki kualitas yang lebih baik ketimbang memakai jaringan analog," urai Suko.
Selain efektivitas, lanjut Suko, pengalihan itu juga membuka peluang bisnis yang besar.
"Dengan terbukanya kesempatan-kesempatan dalam berbisnis di media, maka akan menciptakan ratusan ribu tenaga kerja, dan juga menghasilkan pajak yang dapat menambah devisa negara," imbuh Suko.
Baca juga: Lowongan Kerja BUMN Telkom Indonesia bagi D4/S1, Buruan Daftar
Persaingan yang ketat antara pemilik bisnis media, juga akan mendorong variasi, inovasi serta kreativitas dari penyelenggara TV.
"Karena kreativitas sejatinya menjadi modal bagi sumber daya manusia untuk meniti karier di dunia digital, dengan begitu bisa menghasilkan tayangan-tayangan inovatif," tandas Suko.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.