KOMPAS.com - Membangun usaha perlu upaya untuk menjadi besar. Setiap proses yang dilalui merupakan sebuah pembelajaran.
Proses tersebut dimulai dari membangun usaha skala kecil hingga skala besar. Agar usaha bisa bertumbuh, maka dibutuhkan ilmu yang tepat.
Dalam Studium Generale Institut Teknologi Bandung (ITB) pekan lalu, Founder dan CEO PT Magfood Inovasi Pangan, Yanty Melianty mengajak para mahasiswa mengenali dunia bisnis dengan Topik “Starting Your Own Business”.
Menurut Yanty, dalam membangun usaha, tidak langsung bisa melesat ke skala besar, tetapi bisa dimulai dari usaha yang lebih kecil, yakni usaha mikro.
Baca juga: Pelatihan Karya Perempuan Dibuka, Wadah Perempuan Belajar Kelola UMKM
Usaha yang dikategorikan mikro adalah usaha yang memiliki aset kurang dari Rp 50 juta.
Yanty juga mengingatkan bahwa sebagai pengusaha kita harus berani menentang mitos yang ada, seperti anggapan bahwa usaha butuh modal yang besar atau usaha sukses adalah hasil warisan.
Usaha, terang dia, bukan hanya berisi spekulasi dan perjudian, tetapi berasal dari perencanaan. Ia menegaskan bahwa usaha yang sukses bukan karena hoki dan kebetulan.
“Semua usaha itu berdasarkan calculated risk, semua ada ilmunya,” ujar Yanty seperti dilansir dari laman ITB.
Jika ingin jadi pengusaha, ibuh dia, mahasiswa harus senantiasa menggali sifat pengusaha yang ada dalam diri masing-masing.
"Hanya kita yang bisa mendorong diri kita menjadi pengusaha, tidak bisa orang lain,” ujarnya.
Baca juga: 11 Ide Bisnis untuk Mahasiswa, Tambah Uang Saku hingga Pengalaman
Beberapa sifat dasar yang harus dimiliki untuk menjadi pengusaha maju yakni, pencipta perubahan, diferensiasi, dinamis, anti kemapanan, pengetahuan dan pengalaman, pakar tentang diri sendiri, melayani.
"Dalam berbisnis kita harus bisa mengukur kemampuan diri, tools yang dapat digunakan adalah analisis SWOT. Setelah itu kita harus kenali jenis usaha yang sesuai dengan diri kita itu apa," terang dia.
Menurutnya, semua usaha memiliki potensinya masing-masing. Terkadang dibutuhkan keterampilan untuk melihat lebih luas dibandingkan permasalahan yang dihadapi untuk bisa terus melanjutkan peluang yang sudah ada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.