Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rohidin Mersyah
Gubernur Bengkulu

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah

Universitas Bengkulu (Unib) dalam Perpektif Sekarang dan Masa Depan

Kompas.com - 25/04/2022, 16:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PENDIDIKAN merupakan pilar utama pembentuk kehidupan dan peradaban. Dalam pencapaian visi Indonesia Emas, urutan pertamanya adalah “Pembangunan Manusia serta Penguasaaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”.

Kemajuan intelektual suatu bangsa akan bergantung pada seberapa besar pendidikan yang diterima oleh generasi mudanya untuk nilai-nilai dasar dan pemikiran besar. Dengan demikian akan tercapai keunggulan bangsa untuk masa depan yang lebih baik.

Perkembangan pendidikan yang semakin cepat merupakan bagian penting dalam transformasi di Provinsi Bengkulu. Peran ini telah banyak diambil oleh Unib (Universitas Bengkulu) yang pada 24 April 2022 ini genap berusia 40 tahun. Sebuah usia yang sudah memasuki fase kematangan dengan puncak produktivitas yang cukup tinggi.

Baca juga: Peneliti Universitas Bengkulu Temukan 2 Varietas Kedelai Unggul Tahan Hama

Selama 40 tahun Unib telah bertransformasi cukup pesat dalam berbagai kemajuan di bidang pendidikan tinggi. Hal ini merupakan sebuah capaian yang cukup membanggakan tidak hanya bagi institusi dan alumni Unib, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu.

Dalam perjalanannya, Universitas Bengkulu telah berkembang menjadi sebuah institusi perguruan tinggi terbesar Provinsi Bengkulu. Didukung oleh delapan fakultas dan puluhan ribu mahasiswa, Unib memiliki visi besar untuk menjadi sebuah universitas kelas dunia di tahun 2025 nanti. Ini merupakan cita-cita mulia yang tentunya sudah dipersiapkan sejak penetapan visi tersebut secara seksama.

Adaptasi disrupsi

Perkembangan zaman yang semakin cepat telah menuntut terjadinya disrupsi pada berbagai lini. Institusi pendidikan merupakan salah satu yang terdampak cukup signifikan. Kita merasakan bagaimana pandemi Covid-19 telah memaksa sistem pendidikan bertransformasi melalui disrupsi yang cukup besar di antaranya melalui digitalisasi pendidikan.

Pola belajar dengan metode daring yang memanfaatkan teknologi informasi menjadi sebuah fenomena baru, meskipun masih banyak terjadi kekurangan di berbagai hal. Tetapi ini menjadi sebuah tantangan bagaimana sebuah perubahan besar telah berdampak sistemik tidak hanya pada metode pendidikan tetapi juga pada budaya belajar di perguruan tinggi dan ini terjadi di seluruh dunia.

Dalam menyikapi berbagai perubahan itu, hal penting yang harus dilakukan adalah mengikuti perkembangan dengan beradaptasi sesuai kebutuhan dan perubahan yang terjadi. Pendidikan tinggi saat ini dituntut untuk lebih adaptif mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi informasi serta kebutuhan dunia profesional yang bergerak sangat cepat.

Pendidikan tinggi dihadapkan pada keadaan dilematis karena konsep terkait ilmu yang diajarkan saat ini merupakan ilmu yang didapatkan pada masa lalu, dan akan digunakan untuk bekerja secara profesional di masa depan. Dengan demikian maka mahasiswa kita sangat berpotensi untuk mendapatkan ilmu yang kedaluarsa. Ini merupakan sebuah tantangan dalam dunia pendidikan yang sedang dihadapi di seluruh dunia.

Rambu Dilarang Pacaran di Kampus tersebar di taman kampus Universitas Bengkulukompas.com/Firmansyah Rambu Dilarang Pacaran di Kampus tersebar di taman kampus Universitas Bengkulu
Berbagai bidang keahlian telah tumbuh dan berkembang secara eksponensial mengikuti kebutuhan berbagai industri yang berkembang. Di sini peran perguruan tinggi harus masuk untuk mengisi “ceruk kosong” yang sangat dibutuhkan dengan segera beradaptasi untuk setiap kebutuhan ilmu baru yang dibutuhkan pada masa depan. Sinergi antara pendidikan tinggi dan sektor industri harus dikembangkan dengan mengedepankan skill baru yang dibutuhkan di masa depan.

Dengan tetap menjunjung nilai-nilai dan dasar teori keilmuan yang menjadi fondasi utama setiap dasar pendidikan, peran perguruan tinggi ke depan akan semakin berkembang. Beradaptasi tidak sekedar berpegang pada nilai-nilai tetapi mengakselerasi segala perkembangan dan perubahan zaman serta kebutuhan manusia di masa depan.

Saya percaya Unib akan mampu beradaptasi dan berinovasi dalam menjawab segala tantangan disrupsi untuk menjadi pionir dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Provinsi Bengkulu.

Sinergi Unib

Seiring dengan tuntutan perubahan zaman yang semakin cepat, saat ini kompetisi semakin ketat dan terbuka. Berbagai kebutuhan dunia profesional telah berpedoman pada peningkatan berbagai standar dan kualitas yang lebih tinggi dari sebelumnya. Selain itu standarisasi melalui sertifikasi berbagai institusi menjadi sebuah pengakuan yang harus dimiliki termasuk institusi pendidikan yang di pergururan tinggi dikenal dengan istilah akreditasi. Ini merupakan sesuatu yang harus dikejar karena menjadi tolok ukur kualitas dan prestise yang harus terpenuhi dalam menghadapi persaingan di era globalisasi saat ini.

Rektor Universitas Bengkulu, Gubernur Bengkulu dan utusan dari SFDKOMPAS.COM/FIRMANSYAH Rektor Universitas Bengkulu, Gubernur Bengkulu dan utusan dari SFD
Untuk meningkatkan sebuah standarisasi yang lebih tinggi maka banyak hal yang harus dikerjakan. Pada institusi perguruan tinggi, peran ini merupakan tugas internal institusi. Dalam perkembangannya strategi sinergi dan kolaborasi harus dipakai mengingat permasalahan yang kian kompleks sehingga tidak dapat diatasi sendiri.

Dalam mengembangkan berbagai program unggulan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan reskilling dan upskilling bagi para akademisi dan mahasiswanya, maka Unib akan bertransformasi menjadi sebuah pilar pembangunan Provinsi Bengkulu.

Baca juga: Viral, Unggahan Dugaan Kasus Perpeloncoan Ospek Online Universitas Bengkulu, Ini Cerita Lengkapnya

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau