Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen IPB Bagi Cara Mengetahui Telur Busuk Lewat Teknik Ini

Kompas.com - 30/04/2022, 08:37 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang menjadi favorit keluarga Indonesia.

Mayoritas keluarga di Indonesia akan menyimpan telur di dapur sebagai cadangan makanan.

Selain harganya yang relatif murah, telur juga merupakan bahan makanan yang mudah diolah menjadi berbagai macam hidangan.

Hanya saja, tidak semua telur yang dibeli kualitasnya baik. Kadang, ada telur yang justru kualitasnya tidak baik.

Sebagai upaya menjaga nilai gizi telur, perlu memastikan telur yang dimasak merupakan telur yang masih berkualitas baik.

Baca juga: Telur Puyuh Mengandung Kolesterol Tinggi? Ini Penjelasan Dosen IPB

Oleh karena itu, dilansir dari akun Instagram IPB University, Dosen Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (IPTP) Fakultas Peternakan IPB University, Zakiah Wulandari membagikan tips untuk menentukan kualitas telur sebelum diolah.

Telur dilapisi oleh cangkang yang melindungi bagian dalam telur dari kontaminasi lingkungan.

Oleh karenanya, sangat penting memastikan cangkang telur dalam keadaan utuh tanpa adanya keretakan. Selain itu, cangkang telur yang baik akan berwarna cerah dan bertekstur halus tanpa bintik. Selain dari kondisi cangkang, kualitas telur juga dapat diuji dengan tes apung.

“Telur yang berumur masih baru dan berkualitas baik akan tenggelam dalam air. Sedangkan telur yang berkualitas rendah akan mengapung,” ujarnya.

Telur yang tenggelam ke dasar dan terletak menyamping (horizontal), menunjukkan bahwa telur sangat segar.

Baca juga: Amankah Mengonsumsi Telur Mentah? Ini Kata Pakar IPB

Apabila telur tenggelam namun berdiri di salah satu ujung (vertikal), menunjukkan adanya penurunan kualitas telur. Meskipun demikian, telur tersebut masih layak dan enak untuk dikonsumsi.

Zakiah menjelaskan bahwa telur segar akan tenggelam di dalam air karena kantung udara yang terdapat pada telur masih kecil.

Telur tersebut juga belum banyak memiliki uap air dan senyawa gas lain yang menguap. Ia pun menyebut, semakin lama masa penyimpanan menyebabkan membesarnya kantung udara di dalam telur.

“Kantung udara semakin membesar disebabkan oleh penguapan air dan gas-gas yang ada di dalam telur seperti CO2 dan gas-gas hasil reaksi zat-zat organik seperti NH3 dan H2S,” paparnya.

Semakin lama usia telur, katanya, akan semakin besar pula kantung udara yang terbentuk di dalamnya.

Keberadaan kantung udara ini membuat berat telur semakin berkurang sehingga telur akan berangsur naik ke atas permukaan air dan mengapung.

Baca juga: Dokter RSA UGM: Anak Muda Potensi Gagal Ginjal gara-gara Suplemen

Merujuk pada test apung di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sebaiknya mengkonsumsi telur yang tenggelam ataupun mengapung di tengah. Tidak hanya itu, perlu dihindari telur yang mengapung di atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau