KOMPAS.com - Libur Lebaran 2022 telah usai, kini siswa harus kembali menjalani pembelajaran di sekolah. Tentu dibutuhkan semangat agar dapat belajar dengan nyaman.
Namun, ketika liburan kemarin terkadang membawa dampak kuran baik bagi tubuh. Salah satunya adalah adanya penyakit tidak menular.
Sebelum pandemi penyakit tidak menular adalah penyakit katastropik dengan penyebab kematian tertinggi di Tanah Air.
Baca juga: Manfaat Olahraga bagi Lansia ala Mahasiswa FIK UNY
Beberapa contoh dari penyakit tidak menular seperti jantung koroner, kanker, diabetes melitus dengan komplikasi, hipertensi, gagal ginjal, dan sebagainya.
Penyakit-penyakit tersebut padahal bisa dikurangi risikonya dengan melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang dimaksud adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran energi dan pembakaran energi.
Melansir laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, Rabu (11/5/2022), berikut ini aktivitas fisik yang terbagi ke dalam beberapa jenis seperti:
1. Aktivitas fisik harian
Aktivitas fisik harian adalah kegiatan sehari-hari yang biasa siswa SMP lakukan. Meskipun tidak sebesar latihan fisik dan olahraga, aktivitas fisik harian bisa membakar kalori yang cukup, seperti:
Baca juga: Guru Besar UNY: Ingin Sehat, Budayakan Konsumsi Rendah Minyak
2. Latihan fisik
Sedangkan latihan fisik adalah aktivitas yang dilakukan secara terstruktur dan terencana misalnya adalah jalan kaki, joging, push up, peregangan, senam aerobik, bersepeda, dan sebagainya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.