KOMPAS.com - Menjaga daya tahan tubuh bisa dilakukan dengan berolahraga. Tentu, latihan fisik juga sebagai upaya peningkatan status kesehatan dan kebugaran.
Seseorang dengan aktivitas fisik yang rendah (sedentary) memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap berbagai gangguan kesehatan.
Selain berperan dalam upaya promotif dan preventif, olahraga juga penting dalam program terapi dan rehabilitasi berbagai jenis gangguan kesehatan.
Baca juga: Dosen Unesa: Simak Waktu, Durasi hingga Jenis Olahraga Saat Puasa
Olahraga yang terencana dan terstruktur harus melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang serta ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
Sementara aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang membutuhkan energi untuk mengerjakannya, seperti berjalan, menari, mengasuh cucu dan lain sebagainya.
Demikian diungkapkan Agung Prabowo, mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY) dalam sosialisasi manfaat olahraga bagi lansia di Dusun Bajang, Wijirejo, Pandak, Bantul, DIY.
Menurutnya olahraga intens dapat memicu otak melepaskan hormon endorphin, adrenalin, serotonin dan dopamin.
"Olahraga bisa bikin kita senang, mampu meredam dan mengelola emosi bahkan meningkatkan suasana hati," ujar Agung dikutip dari laman UNY, Rabu (13/4/2022).
Endorfin bertugas menghilangkan rasa sakit dan mengurangi stress, sedangkan dopamine dan serotonin dapat memperbaiki nafsu makan dan mengatur siklus tidur. Hormon adrenalin dapat menyeimbangkan hormon stress sehingga membuat suasana hati semakin baik.
Sementara, lanjut usia (lansia) sering dikaitkan dengan usia yang sudah tidak produktif, karena disebabkan oleh perubahan fungsi tubuh, otot, tulang dan sendi, pernafasan serta lansia rentan terkena gangguan kesehatan.
Baca juga: Manfaat Olahraga Saat Puasa ala Dosen Unesa
Otot pada lansia menjadi lebih kaku dan penurunan kekuatan otot. Sedang olahraga dapat meningkatkan kekuatan otot. Sendi tidak dapat digerakan sesuai dengan gerakannya maka gerakan menjadi terbatas, sehingga fleksibilitas menjadi latihan bagi lansia.
Agung menjelaskan terkait manfaat olahraga bagi lansia, yakni:
Olahraga juga dikatakan dapat menurunkan risiko penyakit diabetes melitus, hipertensi dan penyakit jantung.
Secara umum dikatakan bahwa olahraga pada lansia juga dapat menunjang kesehatan dengan:
Baca juga: Siswa, Ini 3 Waktu Terbaik Olahraga saat Puasa
Olahraga yang baik bagi lansia yakni:
Sementara itu Farhan Zain Fadillah dari Prodi PKO FIK UNY menjelaskan bahwa senam adalah suatu aktivitas olahraga yang melibatkan aktivitas fisik dengan menggerakan bagian tubuh tertentu dan dengan gerakan tertentu dan dipilih dengan selektif.
"Latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan sengaja dan berencana, disusun secara sistematis dan metodis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi keseluruhan yang harmonis," terang Farhan tentang senam.
Untuk manfaat senam antara lain:
Baca juga: Begini Olahraga yang Tepat Saat Pandemi
Menurutnya, prinsip olahraga pada lansia adalah selalu mempertahankan keselamatan, latihan teratur dan tidak terlalu berat dan tidak dianjurkan jika tekanan darah ≥180 mmhg serta memiliki penyakit berat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.