Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Caranya Kuliah Sambil Berbisnis, Ini Trik dari Dosen IPB

Kompas.com - 11/08/2022, 07:34 WIB
Sandra Desi Caesaria

Penulis

“Otomatis kita bisa menentukan target pasar, bisa berinteraksi dengan pasar sehingga ketika terjun ke dalam bisnis kita dapat mengetahui siapa pesaingnya,” tambahnya.

Baca juga: Kuliah Sambil Berbisnis, Ini 5 Tipsnya

Ia juga menerangkan, perlu menuliskan perencanaan bisnis (business plan). Menurutnya, perencanaan ini dilakukan mulai dari secara sederhana maupun kompleks.

Dengan demikian, perencanaan bisnis memberikan strategi, arahan dan statement of purpose dari bisnis serta deskripsi produk dan bagaimana sistem operasinya.

Langkah selanjutnya yaitu menyusun model bisnis untuk memberikan gambaran terkait produk atau jasa sehingga memiliki nilai yang sesuai dengan target pasar yang dituju.

Hal ini akan membantu mengetahui cara mendapatkan pendapatan bisnis serta memberikan arahan terhadap upaya pengendalian operasi di sumber pengeluaran.

Ia melanjutkan, perlu memulai pendanaan bisnis sesuai dengan keuangan yang dimiliki.

“Bisnis dapat dimulai dengan modal atau tanpa modal. Oleh karena itu perlu pemahaman bagaimana bisnis itu dapat dibiayai melalui rekan, pinjaman, grant, crowdfunding ataupun investor personal, “ ungkapnya.

Menurutnya, seseorang perlu memulai bisnis secara resmi dengan meluncurkan produk melalui grand launching, atau jika masih ragu dapat dicoba terlebih dahulu dengan soft launching. Ia melanjutkan, memulai bisnis secara resmi ini tentunya dapat dilakukan dengan mendaftarkan nama perusahaan, melengkapi perizinan dan identitas untuk perpajakan.

“Perlu juga mempersiapkan proteksi bisnis. Sekecil apapun jenis bisnis tetap mengeluarkan waktu, tenaga dan uang,” tambahnya.

Baca juga: 11 Tips Sukses Seleksi Wawancara Beasiswa Kuliah

Langkah berikutnya yaitu pengembangan bisnis dilakukan dengan market engagement melalui perencanaan yang matang. Hal ini dapat dilakukan melalui aktivitas promosi dan perencanaan pemasaran yang termonitor baik melalui laman website dan media sosial.

“Pengetahuan kita terhadap konsumen pada saat market engagement akan membantu kita mengambil keputusan untuk memperbaiki dan mengembangkan bisnis pada tahap berikutnya. Pengambilan keputusan untuk pengembangan ini akan kembali pada siklus awal yaitu pengambilan keputusan bisnis dimulai kembali kepada karakter preferensi risiko bisnis yang sudah disebutkan, risk taker atau risk avoider,” tambahnya.

Ia menekankan, agar bisnis ini dapat berkelanjutan, hal yang terpenting adalah mengetahui trend perkembangan dan dinamika pasar serta respons konsumen terhadap ide bisnis yang dijalankan.

“Setiap jaman, tentu pasar dan konsumen akan selalu berubah sehingga pemahaman pebisnis terhadap perilaku konsumen adalah yang paling utama dalam menjada bisnis kita untuk terus berkelanjutan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com