Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Merokok Sebabkan Perut Buncit? Ini Kata Dosen UM Surabaya

Kompas.com - 26/08/2022, 11:58 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Kebiasaan merokok menyebabkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Beberapa gangguan kesehatan yang bisa muncul karena kebiasaan merokok seperti tekanan darah tinggi, gangguan kesuburan, memperburuk asma dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

Selain itu ada penjelasan medis tentang kebiasaan merokok yang sebabkan perut buncit.  Kebiasaan merokok ternyata juga dapat memicu terjadinya obesitas sentral atau kelebihan lemak di bagian perut.

Dosen Prodi Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Program Sarjana Terapan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Vella Rohmayani menerangkan, berdasarkan hasil penelitian menyebutkan bahwa faktor penyebab obesitas sentral meliputi faktor usia, jenis kelamin, status ekonomi.

Baca juga: Penjelasan 3 Prioritas dalam Kampanye Sekolah Sehat Kemendikbud Ristek

Hasil studi: lingkar perut perokok lebih besar

Selain itu disebabkan karena kebiasaan berolahraga, konsumsi serat, konsumsi makanan berlemak dan perilaku merokok.

Menurutnya, hasil studi yang telah dilakukan Obesity Society diperoleh data bahwa lingkar perut pada perokok lebih besar dibandingkan dengan non-perokok.

"Walaupun sebenarnya perokok mempunyai berat badan ideal. Perilaku merokok dapat mempengaruhi pola penyebaran lemak di tubuh," urai Vella seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Jumat (26/8/2022).

Dia menerangkan, pada perokok, lemak dapat terpusat di perut dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya.

Baca juga: 7 Cara Melatih Diri untuk Berpikir Kritis

Perilaku merokok, lanjut Vella, memicu timbulnya berbagai masalah kesehatan.

Lemak yang ada di dalam tubuh bisa mengeluarkan senyawa sitokin dan hormone yang bisa menyebabkan terganggunya mebolisme tubuh.

"Senyawa sitokin bisa menyebabkan terjadinya peradangan sehingga memicu penyakit stroke, jantung dan darah tinggi," tutur Vella.

Perut buncit tingkatkan produksi kolestrol

Vella menerangkan, kondisi perut buncit juga dapat meningkatkan produksi kolestrol buruk dalam tubuh.

Baca juga: 8 Tugas Palang Merah Remaja PMR

Hal inilah yang kemudian menyebabkan perut buncit bisa meningkatkan risiko penyakit kolestrol.

"Selain menyebabkan penyakit kolestrol perut buncit juga dapat menyebabkan meningkatan risiko diabetes, gangguan pernafasan dan penyakit kardiovaskular yang bisa memicu kematian dini," imbuhnya.

Vella yang juga Anggota Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) UM Surabaya mengingatkan pentingnya edukasi bahaya merokok.

Baca juga: Tips Memulai Bisnis Anti-gagal dari Dosen IPB

Dia menekankan, dengan tidak merokok dapat menghindarkan kita dari berbagai macam gangguan kesehatan.

Demikian penjelasan dosen UM Surabaya terkait fakta medis kebiasaan merokok yang sebabkan perut buncit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com