Kedudukan sosial atau status
Kedudukan sosial ini memberikan batasan tertentu pada suatu individu dalam melakukan interaksi. Umumnya seseorang yang memiliki kedudukan lebih rendah harus menghormati orang yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi,
Contoh: Guru yang mengajar muridnya, bos yang mengatur karyawannya, presiden yang memberikan pidato kepada masyarakat.
Bisa menimbulkan konflik
Interaksi sosial ini bisa memunculkan konflik atau pertentangan apabila ada hal-hal yang tidak dapat dipenuhi.
Contoh:
Demo yang dilakukan oleh mahasiswa karena rasa tidak puas atas kebijakan pemerintah.
Interaksi sosial tidak mengenal batasan apapun
Artinya, interaksi sosial ini bisa dilakukan siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.
Contoh:
Interaksi antara orang tua terhadap anak.
Interaksi sosial ini bisa terjadi karena adanya beberapa faktor, yaitu:
- Imitasi: adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan meniru orang lain dalam berbagai hal seperti sikap, gaya, hingga perilaku.
- Sugesti: adalah suatu dorongan yang dilakukan oleh seseorang agar orang lain bisa terpengaruh dengan cara apapun.
- Simpati: merupakan rasa yang ditunjukkan oleh seseorang karena ada ketertarikan terhadap orang lain.
- Empati: adalah kondisi ketika seseorang ikut merasakan perasaan yang dirasakan oleh orang lain.
- Identifikasi: merupakan pemberian tanda terhadap orang lain.
Bentuk interaksi sosial
Berdasarkan bentuknya, interaksi sosial ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Interaksi Sosial Asosiatif
Interaksi sosial asosiatif merupakan interaksi-interaksi cenderung mengarah ke tujuan-tujuan yang baik atau positif. Artinya, interaksi dilakukan untuk mencapai suatu kebaikan atau tujuan yang positif. Interaksi sosial asosiatif terbagi menjadi empat macam, yaitu:
- Kerjasama: adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama.
- Akomodasi: adalah penyesuaian diri yang dilakukan oleh individu atau kelompok terhadap sesuatu yang bertentangan agar suatu konflik bisa terselesaikan sehingga keseimbangan sosial terbentuk. Bisa dibilang akomodasi ini adalah suatu penyelesaian konflik. Penyelesaian itu terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu ajudikasi, arbitrase, kompromi, konsiliasi, mediasi, dan stalemate.
- Toleransi: Merupakan sikap saling menghormati antar individu maupun kelompok. Toleransi ini kaitannya dengan suku, ras, agama, dan golongan tertentu.
- Akulturasi: Merupakan proses keterbukaan terhadap perkembangan atau unsur baru, tanpa menghilangkan unsur lama.
- Asimilasi: Singkatnya merupakan penggabungan antar budaya sehingga membentuk suatu kebudayaan baru dalam aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Dugong Bisa Berusia 70 Tahun, Siswa Harus Tahu 6 Fakta Ini
Interaksi Sosial Disosiatif
Merupakan lawan dari interaksi asosiatif. Artinya, disosiatif ini merupakan interaksi sosial yang justru mengarah ke hal-hal yang bersifat negatif.
- Persaingan: Merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk bisa menjadi yang terbaik dalam mencapai sebuah tujuan. Persaingan ini bisa menjadi positif, tetapi bisa menjadi hal yang negatif jika salah satu kelompok merasa tidak sesuai dengan keinginannya.
- Kontravensi: Merupakan suatu tindakan yang menentang perkara dengan cara tersembunyi yang dilakukan oleh individu atau kelompok. Hal itu dilakukan secara tersembunyi agar tidak terjadi konflik. Contoh dari tindakan kontravensi adalah menghasut seseorang dan membocorkan rahasia orang lain secara diam-diam.
- Pertentangan atau Konflik: adalah hasil dari kontravensi maupun persaingan yang sudah tidak sehat. Pertentangan bisa berujung pada sebuah pertikaian secara lisan maupun fisik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.