Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batasi Gawai pada Anak, Mahasiswa KKN UNY Kenalkan Permainan Tradisional

Kompas.com - 05/09/2022, 15:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Kini, hampir semua anak-anak dekat dengan gawai atau gadget. Sebab, ponsel pintar juga menjadi kebutuhan bagi masyarakat.

Meski demikian, anak-anak tak bisa sepenuhnya bermain gawai atau ponsel pintar saja. Tetapi juga harus bermain yang mengharuskan anak aktif bergerak.

Salah satunya bermain dari permainan tradisional. Ada banyak permainan yang bisa dicoba. Seperti egrang batok, bakiak, dan lompat tali.

Terkait hal itu, mahasiswa KKN Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Annur Galeh Pamungkas mengajarkan anak-anak di sekitar lokasi KKN-nya di Giwangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk bersosialisasi dan bermain menggunakan permainan tradisional.

Baca juga: Serat Rami Diteliti Guru Besar UNY Jadi Bahan Anti Peluru

Wujud "nguri-uri" budaya

Menurut mahasiswa Prodi Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar (PJSD) Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY tersebut membuat dan mencoba memainkan berbagai macam permainan tradisional di tempat KKN bersama para mahasiswa lainnya.

"Selain mengesampingkan penggunaan gadget pada anak, kegiatan ini merupakan suatu wujud untuk nguri-nguri budaya yang hampir punah karena pengaruh perkembangan era digital yang sangat cepat," ujar Galeh dikutip dari laman UNY, Senin (5/9/2022).

Tentunya bagi dia, kegiatan ini sebagai wujud nyata mahasiswa untuk pengabdian secara langsung kepada masyarakat.

Harapannya dari kegiatan ini dapat mengurangi rasa ingin bermain gadget atau gawai pada anak dan menginspirasi orang tua di rumah tentang mainan apa saja yang bermanfaat untuk anak.

Karena dengan berbagai permainan tradisional anak dapat belajar sambil bermain. Serta aktif bergerak di luar ruangan.

Baca juga: Dosen UNY Inovasi Alat Monitoring Sarang Penyu Otomatis

Banyak manfaat permainan tradisional

Dijelaskan, egrang batok adalah permainan egrang yang menggunakan tempurung kelapa atau bambu sebagai pijakan dan diberi tali pengait untuk mengangkat kaki yang dipijakkan.

Ketika anak-anak memainkan egrang batok mereka berjalan dengan tempurung tersebut dan digunakan sebagai pijakan.

Sedangkan bakiak terbuat dari papan panjang yang dapat digunakan oleh tiga orang atau lebih secara bersama-sama. Permainan bakiak ini harus melangkah dan dengan kecepatan yang sama.

Tujuannya adalah melatih kekompakan dan belajar teamwork.

Sedangkan lompat tali menjadi salah satu permainan tradisional yang biasa dilakukan anak-anak Indonesia pada beberapa waktu silam. Permainan ini sangat melatih kelenturan tubuh, dan pastinya sangat baik untuk kesehatan.

Salah satu anak yang mengikuti kegiatan ini, Elgan mengaku menikmati kegiatan tersebut karena dapat mengurangi kebiasaan kesehariannya yang hanya untuk bermain game di rumah.

Baca juga: Ini Tips Aman dan Manfaat Renang bagi Lansia dari Guru Besar UNY

"Biasanya hanya bermain game di rumah sampai bosan, sekarang menjadi ada kegiatan yang bagus buat saya dan teman-teman. Senang dan seru bisa merasakan kekompakan dan kerja sama dengan teman-teman yang lain," tutur Elgan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com