Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pasangan Selingkuh? Tim Peneliti Ungkap 8 Penyebab

Kompas.com - 28/09/2022, 18:00 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

Sumber Today

Selterman dan tim menemukan bahwa pria lebih mungkin termotivasi untuk selingkuh karena hasrat seksual, variasi dan kekuatan situasional, sementara wanita lebih mungkin selingkuh karena termotivasi oleh pengabaian pasangan.

Lebih lanjut, Selterman mengatakan perselingkuhan bisa terjadi pada siapa saja, bahkan dalam hubungan yang tampaknya stabil.

Dengan kata lain, kita bisa saja telah melakukan segalanya dengan baik namun pasangan masih bisa tergoda untuk selingkuh karena alasan yang tidak ada hubungannya dengan pribadi kita atau perasaan kita kepadanya.

“Salah satu mitos terbesar dalam hubungan adalah bahwa orang berpikir, 'pasangan saya selingkuh karena itu ada sesuatu yang salah. Ada masalah mendasar baik dengan saya atau hubungan ini.' Itu belum tentu demikian,” kata Selterman.

“Kita sering mendengar bahwa perselingkuhan adalah gejala, bukan penyebab dari hubungan yang rusak,” kata Selterman. "Penelitian kami menunjukkan itu tidak sesederhana itu: orang selingkuh karena berbagai alasan, banyak di antaranya bukan cerminan langsung dari kesehatan suatu hubungan."

Baca juga: 10 Negara dengan Skor IQ Tertinggi 2022, Berapa Skor IQ Indonesia?

Selterman menyarankan untuk berbicara jujur dengan pasangan tentang hubungan.

“Bisa jadi Anda berpikir segala sesuatunya berjalan sangat, sangat baik, tetapi dalam pikiran pasangan Anda mungkin tidak begitu banyak. Bisa jadi ada ruang untuk perbaikan atau mitra belum berada di halaman yang sama dalam hal eksklusivitas," ujarnya.

Selain Selterman, tim peneliti terdiri dari Justin Garcia Asisten Profesor dari Departemen Studi Gender di Universitas Indiana, dan Irene Tsapelas dari Departemen Kesehatan dan Kebersihan Mental Kota New York.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com