"Potensi kedai kopi ini kuat, selain buat nongkrong, kedai kopi juga menjadi semacam relaksasi bagi pengunjungnya. Kopi itu mampu memberikan suasana hangat," ungkap Fadhlil.
Baca juga: Jelang SNPMB 2023, Catat Jadwal Resmi SNBP dan UTBK SNBT 2023
Melihat potensi bisnis kopi yang baik, banyak anak muda yang ngebet ingin menjadi barista. Karena itu, bagi yang ingin menjadi barista profesional, Fadhlil mendorong untuk mengikuti sertifikasi kompetensi.
"Teman-teman bisa kejar passion-nya, ikut pelatihan, kejar sertifikasinya. Ini jadi kunci alternatif kalau teman-teman belum dapat kerja formal," papar Fadhlil yang juga mendorong Unpad membuka sertifikasi kompetensi di bidang barista.
Dia mengaku, saat ini makin banyak bisnis kopi sehingga makin banyak pula profesi barista yang dibutuhkan. Namun di sisi lain, persaingan dalam bisnis kopi juga makin tinggi.
Fadhlil mengingatkan barista harus kreatif dalam mengembangkan produk akhir kopinya. Selain itu, barista harus punya kekhasan dalam meracik kopinya.
Barista juga harus bisa mengembangkan produk turunannya. Persaingan di dunia perkopian itu tinggi sehingga suatu kedai kopi harus punya signature-nya agar pelanggan mau datang.
Selain mampu menyajikan kopi dengan cita rasa khas, barista harus paham karakter kopi. Tiap jenis kopi memiliki metode peracikan yang berbeda. Sehingga seorang barista harus tahu metode apa yang tepat digunakan untuk meracik jenis kopi tertentu.
Kemampuan lain yang perlu dimiliki barista adalah kemampuan interpersonal. Seorang barista harus mengenali karakter pelanggan.
Baca juga: 5 Negara dengan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia
Bagi pelanggan yang menyukai kopi, perlakuan yang diberikan juga harus sesuai. Sementara bagi yang awam tentang kopi, barista harus melakukan pendekatan agar produk yang disajikan sesuai dengan karakter dan lidah pelanggannya.
"Kemampuan-kemampuan ini yang diberikan dalam pelatihan sertifikasi. Tidak hanya hard skill, tetapi interpersonal skill-nya juga diajari," pungkas Fadhlil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.