KOMPAS.com - Terhindar dari stres bisa dicoba dengan manajemen waktu sehari-hari. Terutama bagi mahasiswa yang punya aktivitas padat. Mulai dari kuliah, berorganisasi, hingga bersosialisasi di luar kampus.
Dosen Manajemen Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Fandi Fatoni mengatakan, mahasiswa yang tidak memiliki manajemen waktu yang baik rentan stres dengan banyaknya tugas-tugas dari dosen. Terlebih jika mahasiswa kerja paruh waktu.
“Tugas banyak dan pekerjaan banyak. Kalau tidak ditata dengan baik, semua akan keteteran dan hasilnya pun gak maksimal, termasuk tugas. Ujung-ujungnya stres dan ini bisa berbahaya sebenarnya bagi kesehatan mental. Bukan hanya mahasiswa, dosen pun bisa stres kalau gak punya manajemen waktu yang baik,” ucapnya, dilansir dari laman Unesa.
Baca juga: 10 Cara Mengatasi Stres pada Mahasiswa
Fatoni melanjutkan, manajemen waktu adalah mengatur kegiatan sehari-hari mana yang diprioritaskan dulu, mana yang ditunda dulu dan sebagainya.
Intinya, mengatur aktivitas sesuai dengan kebutuhan sehingga terarah, punya target dan sesuai harapan.
Bagaimana cara manajemen waktu? Sederhananya menurut Fatoni sebagai berikut:
Membuat list kegiatan apa saja yang akan dilakukan bisa menjadi langkah mudah untuk mulai manajemen waktu. Dengan membuat list rancangan kegiatan, seseorang dapat mengatur jadwal kegiatan secara lebih fleksibel.
Meskipun terkadang kegiatan yang diprediksi dapat selesai sesuai target atau melenceng, tetap saja rancangan kegiatan bisa membuat aktivitas sehari-hari lebih terarah dan punya tujuan.
Rancangan kegiatan ini bisa dilakukan pada malam hari sebelumnya atau bisa juga pada awal hari atau pagi sebelum memulai aktivitas.
Setelah membuat list kegiatan, selanjutnya adalah menyusun skala prioritas. Skala prioritas maksudnya menyusun kegiatan dari yang paling mendesak atau urgent diselesaikan sampai yang kurang mendesak alias bisa ditunda.
Sebagai contoh, jika mahasiswa punya tugas kuliah Manajemen misalnya yang harus dikumpulkan hari ini, maka menyelesaikan tugas harus menjadi prioritas. Kegiatan lain seperti nongkrong sama teman misalnya bisa ditunda dulu.
Selain itu, fokus juga penting dilakukan sampai tugas atau kegiatan yang dilakukan bisa selesai sesuai harapan.
Baca juga: Cara Kelola Stres pada Anak saat Belajar
Menurut Fatoni, sebaiknya tidak multitasking atau mengerjakan banyak hal dalam waktu yang bersamaan. Selain bisa membuat pekerjaan menjadi molor, hasilnya pun biasanya tidak maksimal.
Dia menambahkan, kebiasaan menunda pekerjaan memang terjadi pada banyak orang. Namun, jika ini terus dibiarkan, maka banyak hal yang akan terbengkalai.
Karena itu, setelah menyusun kegiatan sehari-hari dan punya skala prioritas, sebaiknya memang dikerjakan sesuai rencana atau sesuai timeline yang dibuat.
“Kalau kita sudah menunda lima menit saja, itu sama halnya kita membiarkan kemalasan menguasai diri kita. Semakin kita menunda, semakin malas kita mengerjakannya. Pun memulainya semakin berat dan menjadi beban. Ini berlaku pada siapa saja dan di bidang apa saja,” jelasnya.
Dosen Manajemen dan Sumber Daya Manusia ini melanjutkan, membiasakan diri mengatur waktu dan melakukan aktivitas sesuai rencana memang menantang. Karena itu, butuh pembiasaan atau latihan sehari-hari.
Manajemen waktu ini akan lebih efektif jika setiap malam, mahasiswa mengevaluasi apa yang sudah dilakukannya sepanjang hari dan melakukan perbaikan di hari berikutnya.
“Ini tidak hanya membuat kita tepat waktu. Manfaatnya juga membuat pekerjaan kita tuntas sesuai harapan dan banyak waktu. Pun kita akan terbiasa menjadi pribadi yang selalu memperbaiki diri atau meningkatkan kualitas diri. Istilahnya hari ini lebih baik dari kemarin dan besok harus lebih baik dari hari ini,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.