Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ravie, Mahasiswa yang Sukses Berbisnis Skin Care lewat Medsos

Kompas.com - 25/12/2022, 15:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masih menjadi mahasiswa bukan berarti menjadi halangan bisa sukses dalam berbisnis.Seperti Muhammad Ravie Dwi Agustian, alumnus Program Studi (Prodi) D3 Usaha Perjalanan Wisata Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kini sukses berbisnis skin care.

Ravie sukses menjalankan bisnis skin care yang Ia tekuni sejak 2018 lalu. Ravie memulai usaha tersebut sejak ia masih menjadi mahasiswa.

“Awal mula saya memulai bisnis ini setelah Papah saya meninggal tahun 2018. Jadi, saya harus menghidupi diri sendiri, kebetulan ketemu partner yang cocok untuk bisnis bareng. Waktu itu lagi banyak banget skincare yang viral tapi mahal, jadi aku kepikiran kalo dijual repack kecil-kecil pasti banyak anak kuliah yang bisa cobain gitu,” tuturnya dilansir dari laman UNS.

Saat memulai bisnis, Ravie tengah memasuki tahun ketiga di perkuliahan.

Baca juga: Kisah Alfian, Mahasiswa Disabilitas Netra Pertama Unair yang Berhasil Jadi ASN

Tentu saja ia harus membagi waktu dengan baik antara berbisnis dan kuliah. Keadaan juga menuntut Ravie harus tetap menyelesaikan kuliahnya sambil bekerja.

“Dulu bisa dibilang karena keadaan. Waktu itu, Ibu bilang kalau mau lanjut kuliah harus nyari uang sendiri,” imbuhnya.

Ravie menjual berbagai macam skincare melalui beberapa platform, seperti Instagram dan marketplace Shopee. Toko tersebut Ia beri nama “pokoknya.skincare”.

Selain itu, Ia juga menerima pembelian secara cash on delivery (COD) di sekitar Kampus UNS dan Manahan. Hingga saat ini, sudah ribuan produk terjual.

Baca juga: Pertamina Hulu Rokan Buka Lowongan Kerja Magang Lulusan D3-S1

Berkat ketekunannya, Ia berhasil merekrut pegawai dan menggunakan jasa fotografer profesional untuk foto produk. Satu persatu impiannya pun dapat tercapai, seperti membangun rumah dan kantor sendiri hingga membeli mobil di usia 24 tahun.

Alumnus UNS asal Jakarta tersebut mengatakan bahwa titik balik Ia dapat menjadi sekarang ketika bapaknya meninggal.

Mau tidak mau, Ia harus belajar memenuhi kebutuhan untuk menyelesaikan studinya.

“Kalau keinginan buat nyerah sih engga ada. Ya gimana lagi, kalau engga kerja, engga makan. Lebih seringnya ke arah cape sih, untung ada partner bisnis yang bisa gantiin posisi pas lagi cape. Terus, jangan lupa ngelakuin hal yang kita suka, misal hobi atau olahraga,” ungkap Ravie.

Baca juga: Kemendikbud Buka 7.308 Lowongan PPPK Teknis: Syarat dan Cara Daftar

Menjalankan dua peran sekaligus tentu melatih Ravie dalam memanajemen waktu. Di satu sisi Ia harus menyelesaikan studi, di sisi lain Ia juga harus tetap bekerja.

“Harus bener-bener produktif dan pinter-pinter bagi waktu. Misal siangnya buat kerja, terus malamnya keluar, berarti ngerjain Tugas Akhir (TA) setelah keluar malem kaya jam 1 pagi baru mulai. Intinya harus tetap dikerjakan setiap hari, meskipun cuma 1 jam,” tuturnya.

Menjadi Content Creator

Pemuda 24 tahun tersebut juga merupakan content creator di platform Tiktok.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com