Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Ciki Ngebul, Pakar UM: Timbulkan Risiko Kesehatan dan Keselamatan

Kompas.com - 18/01/2023, 20:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Makanan menggunakan nitrogen seperti ciki ngebul memang menarik perhatian anak-anak. Tetapi siapa sangka, baru-baru ini dilaporkan bahwa sejumlah anak mengalami keracunan setelah mengkonsumsi ciki ngebul. Namun, benarkah nitrogen di ciki ngebul beracun?

Pakar Kesehatan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Isnaeni mengatakan nitrogen tidak memiliki racun. Namun, cairan ini bisa langsung membuat beku jaringan tubuh manusia.

Itulah mengapa, lanjut dia, nitrogen cair dapat menimbulkan beberapa risiko kesehatan dan keselamatan, karena dapat menyebabkan radang dingin, luka bakar, terutama pada jaringan lunak serta menimbulkan risiko sesak napas.

 Baca juga: Dulu Cleaning Service Kini Jadi Seorang Dosen, Ini Kisah Lukman Hakim

Nitrogen cair merupakan cairan kriogenik, sehingga dapat langsung membekukan jaringan hidup,” jelas Isnaeni dilansir dari laman UM Surabaya.

Menurutnya, penyebab nitrogen dalam ciki ngebul berbahaya karena radang dingin yang serius akibat menelan nitrogen cair atau dari tumpahan yang berlebihan.

Risiko sesak napas bergantung pada lokasi di dalam ruangan, kondisi ruangan tertutup atau tidak.

Karena nitrogen tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa, sesak napas dapat terjadi dengan sedikit atau tanpa peringatan.

“Karena sangat dingin, nitrogen cair dapat mencairkan oksigen dari udara. Oksigen dapat menumpuk di sekitar wadah nitrogen cair, menyebabkan oksidasi bahan. Zat organik dapat teroksidasi dengan keras. Hal inilah yang menimbulkan anak-anak keracunan,” imbuhnya lagi.

Isnaeni menjelaskan, Nitrogen diatomik, atau N2 dikenal dengan simbol populernya LN2, singkatan dari liquid nitrogen.

Baca juga: Dosen UM Surabaya Sebut Tanda Kencing Manis, Salah Satunya Kesemutan

Secara organoleptis, LN2 berbentuk cair, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak beracun, sehingga ketika ditambahkan ke dalam makanan tidak merubah bentuk dan rasa.

Ia menjelaskan, LN2 tergolong high risk atau beresiko tinggi sebagai bahan tambahan makanan siap saji misal pada chiki ngebul dan ice smoke.

Penggunaan nitrogen dalam teknologi pengolahan pangan harus dikendalikan sebagai upaya pencegahan dan peningkatan kewaspadaan pada penggunaan nitrogen cair pada pangan untuk mencegah terjadinya keracunan pangan.

Ia juga menegaskan, ada tindakan keamanan terhadap nitrogen cair yang bisa dilakukan, antara lain sebagai berikut ini:

1. Jangan masukkan nitrogen cair ke dalam wadah tertutup, kenakan pakaian dan alat pelindung yang sesuai

2. Kenakan celana panjang dan jas lab atau kemeja dengan lengan panjang, sarung tangan isolasi, pelindung mata, dan sepatu dengan jari kaki tertutup serta gunakan area berventilasi baik dan perhatikan tanda-tanda hipoksia.

Baca juga: Apakah Minum Suplemen Dapat Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter UGM

“Sesak napas menyebabkan napas cepat, kelelahan, mual, salah menilai, dan muntah. Gejala-gejala ini dapat berlanjut ke ketidaksadaran dan kematian," jelasnya.

Nitrogen cair adalah gas kriogenik yang umum dan berguna. "Tetapi penyimpanan dan penggunaannya memerlukan kehati-hatian,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau