KOMPAS.com - Di bumi terdapat banyak makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Ada manusia, hewan, tumbuhan dan masih banyak lagi.
Tak hanya manusia, hewan atau binatang juga punya cara tersendiri untuk mempertahankan agar tetap hidup dan survive.
Terlebih bagi siswa yang sedang belajar mengenai hewan atau binatang pasti tahu dengan cicak. Hewan yang satu ini biasanya terlihat di dinding rumah pada malam hari.
Ternyata, cicak punya cara untuk mempertahankan hidup yang unik. Seperti apa itu? Berikut ini beberapa hewan yang punya cara unik untuk mempertahankan hidup.
Baca juga: 9 Cara Belajar yang Efektif, Cocok bagi Siswa
Melansir laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, Kamis (19/1/2023), ini penjelasannya yang perlu diketahui siswa.
Cicak merupakan contoh hewan yang ekornya mudah putus. Dalam keadaan bahaya, cicak mengelabui musuhnya dengan cara memutuskan ekornya disebut autotomi.
Jika seekor cicak dikejar oleh pemangsa, ekornya secara mendadak putus dan bergerak-gerak sehingga perhatian pemangsa akan tertuju pada ekor yang bergerak tersebut.
Kesempatan itu digunakan cicak untuk menghindarkan diri dari kejaran pemangsa. Atau cicak bisa terus berlari.
Hewan berikutnya ialah bunglon yang dapat mengelabuhi musuhnya dengan mengubah warna kulitnya. Jika berada di dedaunan, warna kulit bunglon menjadi hijau.
Sebaliknya, apabila berada di tanah, warna kulit bunglon menjadi seperti tanah atau berwarna kecoklatan.
Baca juga: Siswa, Yuk Kenali Potensi Diri dengan Konsep Minat dan Bakat
Dengan mengubah warna sesuai dengan warna lingkungan di sekitarnya, diharapkan musuh yang mengincarnya dapat terkecoh. Kemampuan bunglon mengganti warna kulitnya sesuai lingkungan disebut mimikri.
Di beberapa belahan dunia, cuaca yang paling buruk adalah cuaca pada musim panas. Pada musim panas, udara sangat panas dan kering.
Karena itu, beberapa hewan bergerak mencari tempat perlindungan dan tidur. Tidur di musim panas disebut estivasi. Kata ini berasal dari kata latin yang berarti musim panas.
Tujuan hewan melakukan estivasi adalah untuk menghindari panas yang tinggi dan kekurangan air. Kelelawar termasuk hewan yang berestivasi untuk menghindari cuaca kering.
Namun sebaliknya, musim dingin juga menjadi musim yang sangat sulit bagi beberapa hewan. Banyak hewan yang tidak dapat bertahan hidup pada musim yang keras ini.