KOMPAS.com - Dosen Spesialis Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Dr Sri Ratna Dwiningsih dr SpOG (K) menerangkan apa itu Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) yang sempat trending di Twitter beberapa waktu lalu.
Sri Ratna menjelaskan, PCOS atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Sindroma Ovarium Polikistik (SOPK) adalah kelainan endokrin yang banyak ditemukan pada wanita usia reproduksi.
Prevalensi PCOS diperkirakan 4 sampai 12 persen pada wanita usia reproduksi.
Menurutnya, PCOS dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker endometrium, diabetes melitus, dislipidemia, hingga penyakit kardiovaskular.
Baca juga: Beasiswa S1-S2 Brunei Darussalam 2023, Tunjangan Rp 7 Juta Per Bulan
Sri mengatakan, kriteria diagnosis PCOS sebenarnya bermacam-macam. Misalnya kriteria Rotterdam untuk diagnosis PCOS pada wanita usia dewasa, kriteria AES 2006 untuk diagnosis PCOS pada wanita usia remaja, dan lain sebagainya.
Secara umum terdapat beberapa tanda-tanda PCOS, antara lain:
1. Ditandai dengan gangguan menstruasi hingga gangguan kesuburan.
2. Tingginya hormon androgen yang memiliki beberapa ciri-ciri yaitu:
Baca juga: Apakah Minum Suplemen Dapat Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter UGM
Ratna mengungkapkan, sampai saat ini penyebab pasti PCOS belum diketahui.
"Beberapa sumber menyebutkan bahwa PCOS terjadi karena interaksi antara faktor genetik dan lingkungan," jelas Sri seperti dikutip dari laman Unair, Sabtu (28/1/2023).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.