KOMPAS.com - Indonesia menempati ranking ketiga sebagai fatherless country di dunia. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak.
Akibatnya, anak-anak yang kehilangan sosok ayah selama pertumbuhannya diprediksi akan tumbuh menjadi anak yang timpang secara kematangan psikologis.
Baca juga: Cek Syarat dan Cara Daftar S1 Unhan 2023, Kuliah Gratis Lulus Jadi TNI
Mereka bisa menjadi kurang mandiri, tegas, atau mungkin kurang percaya diri.
Dalam penelitian terkini, peran ayah ternyata juga dapat memengaruhi perkembangan bahasa anak.
Kita seringkali mengenal istilah “Bahasa Ibu” atau mother tongue dalam mendeskripsikan perkembangan bahasa pertama.
Belakangan muncul istilah "Bahasa Ayah" atau "Father Tongue" untuk menegaskan bahwa ternyata ayah juga berperan dalam perkembangan bahasa anak-anak, terutama penguasaan kosa kata.
Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UM Surabaya, Sri Lestari memaparkan 5 tips untuk para ayah dalam meningkatkan perkembangan bahasa anak.
Menurut Tari, hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan aktif memulai komunikasi dengan anak.
Ayah perlu lebih sering untuk menanggapi anak ketika mereka berbicara. Misalnya bisa dilakukan ketika ayah mengajak anak bermain bersama.
Baca juga: 10 Kampus Swasta Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2023
"Ayah perlu lebih sering memulai interaksi dengan anak dalam keseharian. Semakin banyak kuantitas komunikasi ayah dengan anak, perkembangan bahasa anak akan semakin baik," kata dia mengutip laman UM Surabaya, Senin (6/2/2023).
Kedua, kurangi kalimat imperatif, lebih banyak komunikatif.
Ayah perlu mengubah gaya bahasa yang cenderung mengontrol percakapan dan dominan kalimat imperatif.
Komunikasi direktif memang perlu agar anak dapat belajar gaya bahasa yang variatif dan bersikap tegas dalam interaksi sehari-hari.
"Sebaiknya ayah juga belajar bagaimana membangun interaksi yang komunikatif dengan anak seperti mengajak anak untuk lebih banyak bercerita dan melibatkan anak dalam percakapan antara ayah ibu," tuturnya.
Ketiga, gunakan kosakata yang variatif. Penelitian menunjukkan bahwa ayah lebih sering menggunakan kosakata yang bervariasi daripada ibu.