Misalnya, mengganti kusen kayu dengan aluminium atau mengganti rangka atap kayu menjadi baja ringan.
"Namun untuk mengganti bahan-bahan bangunan ini harus dikonsultasikan dengan para ahli, karena jika salah memilih bahan maka biaya pembangunan rumah akan membengkak,” ungkap anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII) tim bidang sertifikasi Jatim tersebut.
Terkait bahan pengganti bangunan, Abduh menjelaskan bahwa masing-masing bahan pengganti memiliki sisi positif dan negatifnya tersendiri.
Dari sisi positif, penggunaan bahan pengganti ini jelas memiliki sisi yang lebih ramah lingkungan.
Sementara untuk sisi negatifnya, khusus di bagian rangka atap, perlu adanya perawatan ekstra terkait pengecekan skrup atau paku baja ringannya.
Hal ini harus dilakukan karena screw atau baut akan mengalami pengenduran akibat waktu, perubahan suhu, serta getaran.
“Dalam membangun hunian impian harus diperhatikan keamanan materialnya. Dengan dana awal Rp 200 juta tersebut para milenial sudah bisa membangun rumah tropis," tambahnya.
Dengan dana segitu, spesifikasi yang didapat adalah dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur simpel, dan juga ruang tamu serta ruang keluarga yang menyatu.
Baca juga: Daftar 48 Kampus Dalam Negeri Beasiswa LPDP Reguler 2023
"Kurang lebih luas bangunan yang didapatkan adalah 36 meter persegi," Jelasnya panjang lebar.
Jika membangun rumah sendiri, generasi milenial bisa lebih menghemat dana.
"namun jika ingin lebih efektif maka bisa membeli rumah yang sudah jadi," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.