Kegiatan pemantik, tegas Pima, sebisa mungkin mengeksplorasi seluruh panca indera murid dan menggunakan lingkungan sekitar. Guru bisa memanfaatkan ruang kelas atau halaman sekolah.
“Salah satu yang pernah saya lakukan ketika mau belajar tentang mengorganisasi, itu abstrak ya. Murid mungkin sudah tahu artinya tapi tidak tahu maknanya. Saya berantakin kelasnya. Kursi dan peralatan kelas lainnya. Ketika anak masuk, jadi bingung, ada apa? Muncul deh pertanyaan-pertanyaan dan menjadi diskusi,” jelas Pima.
Dari murid yang terpantik keaktifannya ini dapat menjadikan pembelajaran secara otomatis menjadi berdiferensiasi.
Pasalnya, murid yang sudah tergugah rasa ingin tahunya akan mencari cara masing-masing untuk memenuhi rasa penasarannya.
Hal yang ingin mereka gali pun mungkin akan berbeda meskipun masih dalam tema pembelajaran yang sama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.