JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor pariwisata global kembali berdenyut setelah terdampak pandemi Covid-19 selama dua tahun. Wisatawan kini sudah bisa melakukan perjalanan seiring pelonggaran kebijakan pembatasan sosial dan pembukaan perbatasan internasional oleh berbagai negara.
Organisasi Pariwisata Dunia Persatuan Bangsa-Bangsa (UNWTO) mencatat, jumlah kedatangan internasional mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat pada Maret 2022 ketimbang periode sama pada 2021.
Meski menunjukkan tren perbaikan, sektor pariwisata dan keramahtamahan (tourism and hospitality) masih perlu melakukan perbaikan. Utamanya, terkait sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di bidang manajemen pariwisata dan perhotelan.
Permasalahan tersebut diakui alumnus program studi Master of International Tourism and Hospitality Management James Cook University, Singapore, Kartika Purnamasari.
“Dalam kacamata kami, sektor pariwisata (sudah) kembali sibuk. Hal ini ditandai dengan semakin banyak pertemuan atau offline event yang digelar di hotel. Di sisi lain, SDM bidang tourism and hospitality masih kurang,” kata Praktisi bidang hospitality di salah satu hotel mewah Singapura, Sofitel Singapore Sentosa Resort & Spa, tersebut kepada Kompas.com secara virtual, Kamis (7/7/2022).
Baca juga: Evaluasi Akselerasi Pembangunan Sektor Pariwisata di Danau Toba
Kartika menambahkan, persoalan SDM pada bidang tersebut tak hanya dari segi kuantitas, tetapi juga kualitas. Pasalnya, sektor pariwisata dan keramahtamahan menuntut profesionalisme agar bisa memberikan pelayanan optimal kepada wisatawan atau tamu hotel.
Tak hanya pariwisata secara umum, lanjut Kartika, SDM kompeten juga dibutuhkan untuk menangani bidang sales dan event.
“SDM andal dengan keterampilan mumpuni sangat dibutuhkan industri tourism and hospitality guna meningkatkan kunjungan dan mempromosikan berbagai produk wisata, baik dari segi wisata atraksi maupun akomodasi,” terangnya.
Kartika mengatakan, SDM andal di bidang pariwisata dan keramahtamahan dapat diciptakan oleh perguruan tinggi yang berkualitas pula.
Contohnya adalah almamaternya, James Cook University, Singapore yang memiliki program Master of International Tourism and Hospitality Management.
Baca juga: Potensi Resesi Global, Bagaimana Nasib Sektor Pariwisata Indonesia?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.