Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lulusan S2 Manajemen Pariwisata dari James Cook University, Singapore Jawab Tantangan Bidang Tourism and Hospitality

Kompas.com - 15/02/2023, 17:45 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
A P Sari

Tim Redaksi

Kartika pun menceritakan awal mula dirinya kuliah pascasarjana di James Cook University, Singapore, yakni pada Maret 2020, tak lama setelah pandemi Covid-19 melanda.

Baca juga: Sekolah Pariwisata Masih Diperlukan

Ia mengatakan, pemilihan pendidikan pascasarjana di James Cook University di Singapura bukan tanpa alasan.

Selain menyukai sales dan event, lanjut Kartika, program ini sesuai dengan latar pendidikan sarjananya di bidang akuntansi dan keuangan.

Kedua bidang ilmu tersebut sekilas berbeda. Namun, imbuh Kartika, keduanya saling melengkapi. Alhasil, keterampilannya semakin bertambah sebagai modal penting menekuni bidang hospitality dan berkarier di Singapura.

“Tak hanya mempertajam kompetensi ilmu dan keterampilan, kuliah di James Cook University, Singapore memberi saya kesempatan lebar untuk menjalin relasi dengan beragam stakeholder di industri pariwisata dan keramahtamahan,” tambahnya.

Peran krusial dosen dan mentor

Kartika menambahkan, James Cook University, Singapore merupakan perguruan tinggi di Singapura yang mengadopsi pendidikan berstandar Australia.

Baca juga: Siap-siap Kuliah di Luar Negeri, Simak 5 Tips Belajar TOEFL

Sistem fast track dengan durasi pendidikan satu tahun untuk program Master yang ditawarkan James Cook University, Singapore juga menjadi salah satu nilai tambah.

Karena hal itu, ia pun memantapkan hati memilih kampus tersebut ketimbang universitas lain di Singapura.

“Kurikulum pada program Master of International Tourism and Hospitality Management James Cook University, Singapore berkualitas dan didukung tenaga pengajar kompeten di bidang masing-masing,” terangnya.

Sebagai “angkatan pandemi”, Kartika bersyukur kuliah tetap terlaksana secara baik meski di tengah pembatasan sosial.

Kendati perkuliahan dilakukan secara daring, ia tetap bisa berinteraksi secara intensif, baik dengan dosen maupun staf akademik James Cook University, Singapore.

Dosen James Cook University, Singapore menerapkan prinsip egaliter dalam menjalin hubungan dengan mahasiswa. Hal ini memudahkan mahasiswa dalam berdiskusi terkait perkuliahan atau rencana karier yang lebih spesifik.

Baca juga: 4 Cara Mendapatkan LoA buat Kuliah di Luar Negeri

“Meski saya sudah lulus, dosen-dosen tetap care pada alumninya. Mereka tetap menjalin komunikasi meski hanya melalui e-mail untuk sekadar menanyakan kabar atau memberi tahu informasi terkini seputar industri pariwisata dan keramahtamahan. Menurut saya, itu hal yang sangat manis dan berkesan,” tuturnya.

Selain itu, imbuh Kartika, setiap mahasiswa yang telah mengambil bidang spesifik akan dibantu mendapatkan mentor untuk memperdalam keilmuan sekaligus menyelesaikan pendidikan hingga semester akhir.

“Sebagai contoh, saya memilih bidang hospitality sebagai spesifikasi keilmuan. Staf akademik James Cook University membantu saya mendapatkan mentor yang juga kompeten pada bidang sama. Dengan begitu, saya memiliki partner untuk berdiskusi secara mendalam soal perkuliahan, magang, rencana karier, hingga menyelesaikan tugas akhir,” jelasnya.

Untuk keterangan lebih lanjut mengenai program di James Cook University, dapat dilihat di https://www.jcu.edu.sg/courses-and-study/courses.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau