Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Yon dan Chitra, Ciptakan Ratusan Lagu dan Konten untuk Anak Indonesia

Kompas.com - 27/02/2023, 15:48 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah orangtua saat membuka YouTube untuk anak menemukan konten berisi lagu dan video edukatif karya Lagu Anak Indonesia BaLiTa?

Jika iya, maka orangtua sudah menonton satu karya anak bangsa yang berfokus pada edutainment bagi anak-anak. Chanel tersebut kini sudah diikuti 10,1 juta subscriber dan memiliki 596 konten video.

Channel Lagu Anak Indonesia BaLiTa digagas oleh Chitra Astrian bersama sang suami Yon Tanto. Bermula dari hanya berdua, Chitra dan Yon kini sudah membuka banyak lapangan kerja bagi pekerja kreatif Indonesia, untuk sama-sama menciptakan konten edukatif bagi anak Indonesia.

Baca juga: Tingkatkan Kemampuan Motorik Halus, Ajak Anak Ikuti Kegiatan Seru Ini

Konten milik BaLiTa tak cuma berisi lagu anak-anak. Ada banyak konten belajar menghitung, membaca, makan buah dan sayur serta kumpulan nursery rhymes, hewan, aktivitas anak-anak, dan lainnya.

Balita itu brand yang kami pakai, kepanjangan dari 3 karakter utama kami, yaitu Baba (gajah), Lili (burung nuri), dan Tata (monyet). Berawal dari channel YouTube Lagu Anak Indonesia BaLiTa,” ujar Chitra, saat diwawanca Kompas.com beberapa waktu lalu. 

Perbanyak lagu untuk anak Indonesia

Awal mula memiliki ide membuat konten anak-anak bermula dari Chitra ketika menjadi Kepala Sekolah TK di Bali tahun 2013-2015.

"Pada saat itu, saya berpikirnya gini, kenapa lagu anak-anak kok itu-itu aja. Waktu itu guru TK setiap bulan harus cari bahan ajar, misalnya tema tentang alamku juga memilih lagu yang dipakai. Kalau temanya alam, lagu yang dipakai lagu Lihat Kebunku. Atau tidak Pelangi. Ya itu lagi itu lagi," tambahnya.

Ia juga merasakan sendiri lagu anak-anak yang tersedia kebanyakan lagu tahun 90-an. Misalnya Trio Kwek Kwek, Joshua, dan lainnya.

Baca juga: Lolos Beasiswa LPDP dan Erasmus Mundus, Ini 6 Tips dari Chitra

"Setelah kami cari, kok tidak ada ya lagu anak kekinian. Adanya tahun 90an, lagu lama yang sering kami nyanyikan. Nah, karena mas Yon (suami) punya background musik dan animasi, jadi kami bikin konten Balita dan yang nulis liriknya," tambah dia.

Lebih lanjut, BaLiTa saat itu hadir ketika industri content creator mulai bergeliat. “Peluangnya ada, kebutuhannya ada, besar banget, waktu kita mulai konten anak itu belum seberapa banyak,” ungkap Chitra.

Setelah konten BaLiTa makin disukai banyak orang, Chitra semakin kreatif dan semangat membuat konten anak-anak. Chitra yang saat itu menjadi Kepsek pun mencoba membuat list dari kurikulum TK.

"Pelajaran di TK itu kami breakdown. Lagu bertema rumah, kami ambil dari pelajaran mengenai rumah. Atau mengenai soft skill apa saja sih yang anak punya, kami buatkan lagu juga," tambah alumni Unair ini.

Inspirasi terbesar konten BaLiTa juga berasal dari pengamatan pertumbuhan anak mereka.

"Hampir 90 persen konten kami inspirasinya anak kami. Misalnya saat anak belajar makan sih. Ngeliat anak kecil pertama makan seru. Di tahap anak saya belajar makan, banyak lagu tentang buah," kata dia.

Usia BaLiTa, kata Chitra hampir sama dengan usia putri mereka yakni sekitar 5 tahun.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau