KOMPAS.com - Terinspirasi dari orkestra yang memadukan banyak alat musik secara bersamaan namun terdengar harmonis, Kepala Sekolah Diannita Ayu Kurniasih menerapkan metode “Orkestrasi Pendidikan” bagi guru-guru di SDN 1 Kebumen, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah guna memaksimalkan potensi para guru.
Diannita menceritakan bagaimana dirinya mengembangkan metode ini. Dimulai saat pensiunnya guru-guru senior di sekolah, diganti guru-guru muda.
“Guru-guru muda ini datang dengan berbagai kreativitas dan talenta. Ada yang jago IT, ada yang konsen di seni, ada yang jago nari. Saya berpikir bagaimana caranya memanfaatkan hal ini,” cerita Diannita dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Kisah Guru Nofri, Rela Tempuh 40 Jam Perjalanan demi Berbagi Ilmu
Terinspirasi dari pertunjukan orkestra yang memadukan alat musik yang berbeda dengan menghasilkan simfoni yang indah, Diannita pun menginisiasi metode ‘Orkestrasi Pendidikan’. Metode yang memanfaatkan bakat guru untuk mengisi ekstrakurikuler di sekolah.
“Jika Saya hanya mengacu pada akademik kasian anak-anak. Akan terasa dipaksa. Jadi kami menggunakan ekskul, difasilitasi oleh guru-guru masing-masing,” ucapnya.
Siswa yang memiliki ketertarikan ekstrakurikuler sesuai dengan kompetensi yang dimiliki guru kemudian dibimbing.
“Misalnya, siswa yang hobi menari, akan dibimbing guru yang memiliki kompetensi menari. Siswa yang suka IT, akan didampingi guru yang jago IT,” kata Diannita.
Menurutnya, orkestrasi ini bisa memaksimalkan potensi guru. Di mana, guru-guru dikelompokan berdasarkan kompetensi dan bakat yang dimiliki masing-masing, selayaknya pemain musik.
“Kita memiliki guru yang kompeten di bidangnya masing-masing. Kami yakin dengan metode ini, kami akan ‘berbunyi’. Jika sudah bunyi, maka akan terdengar. JIka sudah terdengar maka akan dikenal,” katanya.
Baca juga: Kisah Guru Asal Sumut, Menulis Banyak Buku hingga Jadi Idola Murid
Metode ini tak hanya melibatkan guru. Orkestrasi juga melibatkan pihak eksternal untuk memberikan pengalaman dan pelajaran bagi siswa yang tidak bisa didapatkan di dalam sekolah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.