KOMPAS.com - Pada kegiatan Dies Natalis ke-47 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, FKOR mengadakan lokakarya peregangan tubuh, Kamis (16/3/2023).
Adapun narasumbernya ialah Guru Besar FKOR UNS, Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., serta Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Slamet Sukriadi, M.Pd.
Pembicara pertama Slamet Sukriadi memaparkan materi bertajuk “Stretching Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)”. Topik ini diangkat sebagai tindakan pencegahan dari dampak negatif aktivitas daring dan cedera.
Peregangan sendiri bertujuan untuk menciptakan fleksibilitas pada otot anggota gerak tubuh.
Baca juga: 3 Jenis Otot Manusia dan Ciri-cirinya
Dijelaskan, Peregangan PNF dikembangkan di Institut Kabat-Kaiser pada 1900-an. Seorang ahli saraf bernama Herman Kabat dan terapis fisik bernama Margaret “Maggie” Knott merupakan dua tokoh pengembang peregangan ini.
PNF awalnya dikembangkan untuk orang dengan kondisi neurologis seperti poliomielitis. Kemudian PNF diperluas untuk mengobati kondisi muskuloskeletal.
Tentu, teknik peregangan PNF juga dapat digunakan oleh para atlet maupun non-atlet untuk meningkatkan performa, misalnya pada aktivitas joging.
Meski demikian, PNF juga dapat menurunkan performa jika dilakukan sebelum latihan intensitas tinggi seperti angkat beban dan lari sprint.
"Studi telah menemukan bahwa melakukan peregangan PNF sebelum berolahraga dapat meningkatkan kinerja," ujar Slamet Sukriadi dikutip dari laman UNS.
Ia mengatakan, beberapa teknik yang tidak direkomendasikan kepada seseorang yang bukan penari atau atlet profesional. Terdapat dua teknik peregangan PNF, yaitu hold-swing-relax dan hold-relax-bounce.
Anak-anak dan remaja sebaiknya tidak mencoba peregangan PNF ini. Mereka biasanya masih dalam kondisi fleksibel ketika bergerak sehingga peregangan PNF berisiko bila dilakukan.
Baca juga: Dokter UGM: Ini 4 Tipe Penyakit Otot atau Spinal Muscular Atrophy
Mereka memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk merusak jaringan ikat dan tendon bila melakukan peregangan PNF.
Sedangkan Prof. Furqon menjelaskan materi dengan tajuk “Stretching Bekerja pada Era Digital”. Duduk di depan layar komputer dalam waktu lama sering menyebabkan permasalahan, diantaranya:
1. leher kaku
2. sakit punggung